Langkah itu merupakan tanggapan terhadap pelarian Adolfo Macias, pemimpin geng kriminal Los Choneros, dari penjara tempat ia menjalani hukuman 34 tahun. Di samping itu juga ada insiden penjara baru-baru ini, termasuk penyanderaan penjaga.
Dalam dekrit terbaru yang diterbitkan pada Selasa sore, Noboa mengatakan dia mengakui "konflik bersenjata internal" di Ekuador dan mengidentifikasi beberapa geng kriminal sebagai kelompok teroris, termasuk Los Choneros. Dekrit tersebut memerintahkan angkatan bersenjata untuk menetralisir kelompok-kelompok tersebut.
Mengenai insiden penyanderaan penjaga, diinformasikan bahwa ada tiga petugas polisi yang bekerja shift malam telah diculik di kota selatan Machala. Tiga petugas lainnya diculik di provinsi Los Rios setelah patroli terkena bahan peledak.
Polisi mengatakan ada ledakan di provinsi Esmeraldas dan Los Rios, sementara kantor walikota di kota Cuenca mengkonfirmasi yang lain dan kantor jaksa agung mengatakan sedang menyelidiki satu di Guayaquil.
Media lokal juga melaporkan ledakan di Loja dan Machala. Sampai sejauh ini pihak berwenang masih belum memberikan penyebab ledakan dan belum ada yang mengaku bertanggung jawab.
Perkembangan situasi
Kekacauan juga terjadi di tengah warga sipil. Di akun X (Twitter) beredar informasi bahwa geng bersenjata menyerbu Universitas Guayaquil, mencoba menculik mahasiswa.
Akun being libertarian menyatakan warga Ekuador mengangkat senjata melawan kartel narkoba di tengah perang saudara.
Ekuador baru-baru ini melonggarkan undang-undang senjatanya untuk membantu warga sipil melindungi diri mereka sendiri.
Baca Juga: Ulasan Novel 'The Burning God', Akhir Cerita dari Tragedi Perang Opium
Sebuah video yang dibagikan oleh Beinglibertarian memperlihatkan para warga mempersenjatai diri dan bergabung dengan polisi untuk memerangi meningkatnya narkoterorisme yang melanda negara mereka.