Tahun Ini, Indonesia Berangkatkan 241 Ribu Jemaah Haji, Menag: Kuota Terbesar Sepanjang Sejarah

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 13 Januari 2024 | 01:00 WIB
Tahun Ini, Indonesia Berangkatkan 241 Ribu Jemaah Haji, Menag: Kuota Terbesar Sepanjang Sejarah
Penandatanganan kesepakatan haji (Ta'limatul Hajj) dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah di Jeddah, Senin (8/1/2024). [DOK. Kemenag]

Suara.com - Pemerintah Indonesia akan berangkatkan 241 ribu jemaah haji pada tahun ini atau naik sekira 20 ribu orang dari jumlah normal 221 ribu orang yang telah disetujui Raja Arab Saudi.

Perjanjian tersebut tertuang dalam kesepakatan perhajian (Ta'limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H/2024 M.

Kesepakatan tersebut telah ditandatangani Pemerintah Republik Indonesia bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yang dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah.

"Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241 ribu orang," ungkap Menag Yaqut di Jeddah, Senin (8/1/2024).

Dalam siaran pers yang diterima Suara.com, kuota tersebut menjadi rekor baru pemberangkatan jemaah haji asal Indonesia.

"Jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia," tutur Menag.

Sebagai perbandingan, pada Tahun 2019, Indonesia mendapatkan kuota 231 ribu jemaah. Namun jumlah itu berkurang menjadi 100.051 pada tahun 2022 kaarena Pandemi Covid-19.

Sementara pada penyelenggaraan haji 2023, Indonesia mendapat kuota 229 ribu.

Menurut Menag, selain bertambahnya jumlah kuota ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam

Baca Juga: Kepada Menteri Muhadjir, Rustam Jamaah Haji 98 Tahun Curhat Cukup Makan Dua Kali Sehari di Tanah Suci

Penandatanganan kesepakatan haji atau Ta'limatul Hajj dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah. [Dok. Kemenag]
Penandatanganan kesepakatan haji atau Ta'limatul Hajj dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah. [Dok. Kemenag]

"Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik, telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi," katanya.

"Misalnya tentang penempatan jemaah di Mina. Kita bisa menentukan posisi tenda jemaah yang lebih dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat," tutur Gus Men.

Kebebasan Memilih Syarikah

Masih terkait peningkatan layanan, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.

"Tidak harus syarikah ini atau syarikah itu, Indonesia diberikan kebebasan memilih. Ini membuka peluang untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia," kata Gus Men.

"Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi," sambungnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI