Dear Ganjar, Kata Pengamat Asing Peluang untuk ke Putaran Kedua Bak Jalan Terjal

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 08 Februari 2024 | 20:45 WIB
Dear Ganjar, Kata Pengamat Asing Peluang untuk ke Putaran Kedua Bak Jalan Terjal
Ganjar Pranowo hadiri konser Pesta Rakyat di Magelang, Rabu (7/2/2024) [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menurut pengamat asing masih memiliki peluang untuk lolos ke putaran kedua Pilpres 2024 di Indonesia. Meski peluang itu bak jalan terjal.

Menurut James Guild, pengamat dari Rajaratnam School of International Studies, sesuai aturan Pilpres di Indonesia, jika tidak ada kandidat yang meraup 50 persen lebih suara, maka akan dilanjutkan dengan putaran kedua, antara dua kandidat teratas.

Di titik ini kata Guild, masih ada harapan Ganjar untuk bisa lolos ke putaran kedua dan akan melawan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

"Pada titik itu, harapan terbaik Ganjar adalah maju ke putaran kedua melawan Prabowo," kata Guild seperti dilansir dari USA News, Kamis (8/2).

Namun ditegaskan oleh Guild, untuk bisa lolos ke putaran kedua, hal itu ibarat jalan terjal. Bakal terjadi realitas politik cukup hangat kata Guild di pekan-pekan jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.

"Ini masih akan menjadi jalan terjal karena Ganjar vs Prabowo akan menjadi pertarungan sengit satu sama lain. Realitas politik ini sulit untuk diatasi," jelasnya.

Laporan USA News yang berjudul 'Indonesia's Ganjar Faces Battle to Overcome Jokowi's Election Betrayal' yang rilis pada 7 Februari 2024 menjabarkan bagaiman sosok Ganjar dipersonifikasi sebagai tokoho di luar elit politik dan militer Indonesia.

"Ganjar Pranowo mengandalkan daya tarik populis dan pesonanya yang sederhana untuk bisa bersaing di Pilpres 2024," tulis media AS itu.

Ditambakan media asing itu, gaya Ganjar disebut sangat mirip dengan presiden Jokowi. "Ganjar adalah kandidat yang tepat untuk menggantikannya," ungkap USA News.

Baca Juga: Megawati: Presiden Hingga Menteri Tak Boleh Pakai Fasilitas Negara untuk Pemilu!

"Namun, pengaruh politiknya tergerus setelah Jokowi mengkhianti partainya sendiri dan diam-diam diduga lebih mendukung Prabowo Subianto,"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI