Sinopsis Lengkap Film Dirty Vote: Potret Buruk Demokrasi pada Pilpres 2024

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 12 Februari 2024 | 15:37 WIB
Sinopsis Lengkap Film Dirty Vote: Potret Buruk Demokrasi pada Pilpres 2024
Film Dirty Vote [YouTube]

Suara.com - Hajatan demokrasi lima tahunan yang idealnya memberikan pendidikan politik berbangsa dan bernegara tengah dipotret ulang dalam sebuah film dokumenter berjudul Dirty Vote.

Dirilis di masa tenang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pilpres) 14 Februari 2024, benarkah merupakan potret buruk demokrasi Indonesia?

Berikut sinopsis lengkap film yang tengah tranding topik media sosial sejak dirilis, 11 Februari 2024.

Film yang disutradarai Dandhy Laksono ini berisikan kritikan terhadap sistem demokrasi pada hajatan Pemilu dengan menghadirkaan tiga pakar / ahli tata negara lulusan universitas ternama.

Mereka ialah Zainal Arifin dari Universitas Gajah Mada (UGM), Feri Amsari yang berasal dari Universitas Andalas dan satu-satunya perempuan, Bivitri Susanti dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia.

Dengan keilmuan dimilik ketiganya, mereka mengupas 'lembar demi lembar', 'kejadian demi kejadian' sampai kronologi tahapan-tahapan putusan di lembaga terhormat Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberi tiket bagi Gibran Rakabuming Raka yang merupakan anak Presiden Jokowi maju di arena Pilpres 2024. 

"Jika anda menonton film ini, saya punya satu pesan sederhana. Satu, tolong jadikan, film ini sebagai landasan untuk anda melakukan penghukuman," pinta Zainal Arifin membuka adegan film tersebut.

Baca Juga:

Diduga Dilarang Nyanyi, Happy Asmara Minta 3 Tahun ke Anak Haji Isam

Bukan Boy William atau Muhammad Fardana, Ternyata Pria Ini yang Disebut Ayu Ting Ting jika Diberi Pilihan

Sosok Anwar Usman, Adik Ipar Jokowi yang Datangi Acara Lamaran Ayu Ting Ting

Film berdurasi hampir 2 jam ini, baik Zainal Arifin, Feri Amsari dan Bivitri Susanti bergantian mengungkap mengenai adanya kecurangan, penciptaan kelemahan sistem sekaligus upaya-upaya  manipulasi yang kemudian dibongkar dengan analisis berbasis pengolahan data.

"Film ini merupakan monumen, tagihan, momen yang akan kita ingat, jika kita memiliki peran besar melahirkan seseorang bernama Jokowi," sambung Zainal sebagai bagian monolog pembuka film.

Upaya-upaya membangkitkan sikap sadar politik bersih dilakukan dengan paparan temuan konflik mulai dari penyalahgunaan kewenangan, kekuasaan, memanipulasi situasi sistem, sekaligus penggerakan mobilisasi pejabat melalui instrumen birokrasi negara.

Kompleksitas kemelut menjadi peristiwa lumrah yang mendasari pertanyaan besar dalam film ini. Bagaimana cita-cita demokrasi pada hajatan Pemilu dapat berintegritas?

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI