“Itu yang dianggap sebagai penghianatan oleh keluarga Cendana,” ujar Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo.
Usai berhasil mencegah aksi sejuta orang di Monas yang digagas Amien Rais, Prabowo lalu bergegas ke Cendana guna melaporkan keberhasilannya itu.
Sampai di Cendana, Suharto sedang duduk bersama Panglima ABRI Wiranto dan putra-putrinya. Melihat Prabowo datang, Mamiek langsung berdiri sambil menunjuk ke arah Prabowo.
“Kamu pengkhianat. Jangan injakkan kakimu di rumah saya lagi,” bentak Mamiek.
"Jadi saya keluar. Saya menunggu. Saya ingin masuk. Saya katakan saya butuh penjelasan. Istri saya menangis," kata Prabowo.
Prabowo melihat sang istri, Titiek Soeharto, menangis. Namun tidak bisa berbuat apa-apa. Prabowo keluar dari Cendana. Prabowo sakit hati dituding sebagai pengkhianat.
Sejak itu Suharto enggan bertemu dengan menantunya itu. Ketika akhirnya Suharto lengser, pernikahan Prabowo dan Titiek karam.
Mereka bercerai pada tahun 2001 di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Menurut Farid Prawiranegara, karib Prabowo, sahabatnya itu memilih mengakhiri pernikahannya karena tekanan politik.
“Kedua keluarga besar tidak bisa disatukan, meski antara Prabowo dan Titiek sebenarnya tidak ada masalah,” kata Farid.
Baca Juga: Latar Belakang Keluarga Velove Vexia: Anak OC Kaligis Hampir Jadi Menantu Prabowo Subianto
Sumitro mengatakan, pernikahan Prabowo dan Titiek adalah kecelakaan sejarah. Namun ia tidak pernah menyesali sang anak menikahi putri Presiden.