Suara.com - Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof Edie Toet Hendratno menyangkal telah melecehkan bawahannya berinisial RZ. Bantahan itu disampaikan Prof Edie lewat pengacaranya, Raden Nanda Setiawan.
Berdasar pengakuan dari kliennya, peristiwa pelecehan seksual sebagaimana yang ditudingkan RZ tidak pernah ada.
"Berita tersebut kami pastikan didasarkan atas laporan yang tidak benar dan tidak pernah terjadi peristiwa yang dilaporkan tersebut. Namun kembali lagi hak setiap orang bisa mengajukan laporan ke kepolisian, tapi perlu kita ketahui laporan atas suatu peristiwa fiktif akan ada konsekuensi hukumnya," kata Raden kepada wartawan, Minggu (25/2/2024).
Raden menilai laporan RZ terhadap Edie janggal. Pasalnya, peristiwa yang disebut RZ terjadi pada Februari 2023 lalu itu baru dilaporkan saat ini di tengah proses pemilihan rektor baru.
"Isu pelecehan seksual yang terjadi 1 tahun lalu, terlalu janggal jika baru dilaporkan pada saat ini dalam proses pemilihan rektor baru," katanya.
![Ilustrasi pelecehan santri. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/01/53417-ilustrasi-pelecehan-santri-ist.jpg)
Sementara terkait panggilan pemeriksaan Polda Metro Jaya terhadap ETH pada Senin (26/2/2024) besok, Raden belum bisa memastikan apakah kliennya akan hadir atau tidak.
"Saya belum dapat info perihal kegiatan besok," ujarnya.
Diperiksa Polisi Besok
Polda Metro Jaya bakal memeriksa Rektor UP Prof Eddi terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap RZ pada Senin (26/2/2024) besok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan pemeriksaan terhadap ETH dilakukan untuk menindaklanjuti laporan perempuan berinisial RZ selaku korban.