5 Fakta Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung: Suara Orang Ngaji dan Kesaksian Ayah Korban

Galih Prasetyo Suara.Com
Minggu, 10 Maret 2024 | 10:19 WIB
5 Fakta Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung: Suara Orang Ngaji dan Kesaksian Ayah Korban
Tertawa Saat Diinterogasi, Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Diduga Skizofrenia [Mae/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari perkembangan sementara kasus pembunuhan anak oleh ibu kandung, pihak kepolisian mengatakan bahwa pelaku mengaku mendengar bisikan gaib sebelum menghabisis nyawa anak kandungnya tersebut.

“Motifnya masih pendalaman, tapi hasil wawancara sementara bahwa yang terduga pelaku mendapatkan bisikan gaib,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra kepada awak media termasuk Suara.com, Kamis (7/3).

Dari hasil pemeriksaan, terduga pelaku melakukan pembunuhan dengan cara menusuk tubuh korban berulang kali saat korban tengah tidur. Sebilah pisau dapur diamankan sebagai barang bukti.

“Hasil visum sementara bahwa terdapat sekitar 20 luka tusukan di tubuhnya (korban),” terang Wira.

Saat ini, terduga pelaku masih dilakukan penahanan di Mapolres Metro Bekasi Kota.

Pelaku Tertawa dan Tak Menyesal

Fakta lainnya ialah terkait kondisi kejiwaan dari pelaku. Menurut Kombes Wira, SNF saat diintrograsi awal tidak tunjukkan rasa penyesalana. Ia bahkan sempat tertawa saat ditanya oleh aparat kepolisian.

“Kondisinya tadi dimintai keterangan oleh tim penyidik dari PPA maupun Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota, kondisi yang bersangkutan (ibu korban) masih stabil dan mohon maaf tadi pada saat diambil keterangan sempat ketawa,” kata Wira.

Pihak kepolisian tidak mau langsung menyimpulkan bahwa pelaku mengalamin gangguan jiwa. Menurut Wira masih dibutuhkan pemeriksaan lebih mendalam terkait kondisi kejiwaan pelaku.

Baca Juga: Bocah di Bekasi Tewas Ditusuk 20 Kali saat Tidur, Ibu di Bekasi Terancam Hukuman Ini

“Belum tahu (ibu korban mengalami gangguan kejiwaan), akan kita dalami. Tentunya nanti kita akan pemeriksaan terhadap psikologi terhadap pelaku,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI