4. Mengaku dianiaya SZ
Sakit kepala yang dialami korban semakin menjadi-jadi pada tanggal 29 Maret 2024 lalu. Ia sempat mengigau dan menyebut bahwa SZ sang kepala sekolah menganiayanya.
Hal ini membuat sang ibu curiga dan mencari tahu soal kebenaran pengakuan sang anak. Setelah mencari tahu dengan bertanya kepada teman-teman korban, ia mengetahui bahwa SZ menganiaya sang anak di bagian kepala dan menjadi penyebab YN mengalami sakit kepala luar biasa.
5. Korban dilarikan ke rumah sakit dan SZ dilaporkan ke polisi
Kondisi korban yang semakin menurun membuat keluarga akhirnya membawanya ke RSUD Thomsen Gunungsitoli untuk mendapatkan perawatan intensif. Keluarga akhirnya melaporkan SZ ke polisi karena dugaan penganiayaan terhadap korban.
6. Korban dinyatakan meninggal dunia dan SZ dibebastugaskan
Setelah melewati 7 hari perawatan di RSUD Thomsen Gunungsitoli dan sempat mengalami masa kritis, korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin (15/4/2024) lalu.
Hal ini membuat pihak keluarga melaporkan SZ kembali ke Polres Nias Selatan atas penganiayaan yang terjadi. SZ kini dibebastugaskan oleh Dinas Pendidikan Sumatera Utara untuk menjalani proses hukum yang kini menjeratnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih berkoordinasi dengan Polres Nias Selatan dan pihak SMK N 1 Sidouri untuk memberikan sanksi kepada SZ. Dari laporan terakhir, sudah ada 9 saksi yang diperiksa hingga saat ini.
Kontributor : Dea Nabila