Markas PPP Dikepung Massa Pro-Kontra Mardiono, Pendemo: Kita Semua Kader, Gak Kubu-kubuan!

Jum'at, 21 Juni 2024 | 16:56 WIB
Markas PPP Dikepung Massa Pro-Kontra Mardiono, Pendemo: Kita Semua Kader, Gak Kubu-kubuan!
Dua kubu dari internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Dan yang lebih yang disayangkan, saya sayangkan sekali, itu tidak mau diakui oleh ketua umum. Bahkan menyalahkan kami selaku caleg. Caleg kan yang disalahkan, saya salah apa? Saya tidak nyaleg kok, saya tidak nyalon kok. Itu bukan tipe seorang pemimpin buat saya," kata Mubarik.

"Pemimpin buat Partai Islam adalah mengakui kesalahan. Kalau mengakui kesalahan, kami juga akan terima dengan lapang dada, memang kita salah. Tapi dia tidak mengakui kesalahan, malah menjustis kesalahan adanya di bawah para caleg,” sambungnya.

Sebut PPP Sudah Mati

Lebih lanjut, ia lantas menjelaskan, mengapa pihaknya membawa keranda mayit dalam aksinya hari ini. Menurutnya, saat ini PPP sudah mati, karena tak lolos ke Gedung Parlemen Senayan.

"Ini adalah simbol. Keranda mayat adalah simbol matinya PPP. Karena besok PPP sudah tidak ada lagi di parlemen, karena sudah tidak lolos dalam parliamentary threshold. Ini saya anggap PPP sudah mati,” tuturnya.

Mubarik pun turut menuntut adanya regenerasi kepemimpinan di tubuh partai berlambang Ka’bah tersebut.

“Makanya harus ada kader-kader baru. Kepemimpinan Mardiono saya anggap sudah selesai, karena kita tidak lolos parliamentary threshold,” jelasnya.

Sejumlah massa dari Front Kader Ka’bah Bersatu (FKKB), menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah massa dari Front Kader Ka’bah Bersatu (FKKB), menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Desekan Lengserkan Mardiono

Desakan itu dimunculkannya, kata dia, karena khawatir PPP akan mengalami kegagalan kembali saat konstelasi Pilkada serentak pada November 2024, mendatang.

Baca Juga: Demo Lengserkan Mardiono, Massa FKKB Bawa Keranda Mayat hingga Gelar Tahlilan: PPP Sudah Mati

“Sudah pasti. Dia caleg bergerak saja, PPP tidak bisa mengangkat. Karena memang sistem yang dibuat tidak jelas. Saya, kami ini tidak ingin kegagalan di Pileg berimbas nanti kepada kegagalan di Pilkada. Makanya harus segera di reposisi pergantian ketua,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI