Ia kemudian memberitahu istrinya bahwa ia akan mengemudi sendiri kembali ke rumah sakit.
Istri pria tersebut berhasil meyakinkannya untuk tidak mengemudi. Sebab, bergerak mungkin merusak ususnya yang terjatuh atau bahkan menyebabkan lebih banyak usus yang keluar. Maka, mereka memanggil sebuah ambulans, yang tiba empat menit kemudian.

Untungnya, salah satu petugas medis mengingat kuliah tentang luka perut yang merekomendas menjaga cedera dan organ yang terbuka tetap lembab. Petugas medis tersebut merendam kassa perut steril dengan saline, memasangnya dengan perban, dan segera membawa pria tersebut ke rumah sakit.
Singkat cerita, para dokter berhasil memasukkan kembali isi perut pria tersebut ke dalam perutnya. Ususnya tidak rusak jadi operasinya ternyata relatif mudah.
Namun kali ini, para dokter memutuskan untuk tidak mengambil risiko. Mereka menjahit isi perut pria itu dengan serangkaian jahitan dan staples yang mengesankan.
Enam hari kemudian, pria tersebut kembali meninggalkan rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi baik. Diagnosis akhir yang diterimanya dari dokter hanya menyebutkan kondisinya sebagai “pengeluaran isi perut.”