Di Balik Protes Mahasiswa, Pertaruhan Politik Bangladesh Semakin Panas, Korban Jiwa Bertambah Jadi 211 Orang

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 28 Juli 2024 | 11:36 WIB
Di Balik Protes Mahasiswa, Pertaruhan Politik Bangladesh Semakin Panas, Korban Jiwa Bertambah Jadi 211 Orang
Ilustrasi - Sejumlah mahasiswa melakukan unjuk rasa di Bangladesh. (ANTARA/Nazmul Islam/Shutterstock)

Protes mahasiswa yang menuntut reformasi sistem kuota pekerjaan pemerintah memaksa pemerintah untuk mengurangi kuota dari 56 persen menjadi 7 persen, termasuk 5 persen untuk keturunan veteran perang, setelah pengadilan tinggi negara itu mengeluarkan putusan pada Minggu lalu.

Mengenai pemulihan jaringan internet yang ditutup pada 19 Juli untuk menghentikan disinformasi selama protes yang disertai kekerasan, Menteri Muda Bidang Pos, Telekomunikasi, dan Teknologi Informasi Zunaid Ahmed Palak mengatakan bahwa keputusan akan dibuat setelah pertemuan dengan operator telepon seluler pada Minggu.

Sebelumnya, menteri tersebut mengatakan pihaknya mematikan internet pada 19 Juli untuk menghentikan disinformasi selama protes yang penuh kekerasan.

Namun, kemudian dia mengklaim bahwa pusat data pemerintah rusak selama aksi protes yang memutuskan internet.

Menteri Administrasi Publik Farhad Hossain pada Sabtu mengatakan bahwa kantor-kantor akan dibuka selama enam jam dari pukul 09:00 hingga 15:00 mulai Minggu hingga Selasa mengingat situasi yang disebabkan oleh gerakan reformasi kuota tersebut.

Pekan lalu, kantor-kantor dibuka selama dua hari (Rabu dan Kamis) selama empat jam. [Antara].

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI