Jalan Airlangga Hartarto Duduki Kursi Ketua Umum Partai Golkar: Dari Intrik Berakhir Menukik

Galih Priatmojo Suara.Com
Minggu, 11 Agustus 2024 | 16:08 WIB
Jalan Airlangga Hartarto Duduki Kursi Ketua Umum Partai Golkar: Dari Intrik Berakhir Menukik
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (bidik layar Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebelum diadakan Munas Golkar, Airlangga Hartarto harus berebut suara dengan Bambang Soesatyo yang kala itu disebut sebagai pesaing terkuatnya.

Kedua kader Golkar ini diketahui tengah memperebutkan suara dari DPD tingkat I dan DPD tingkat II.

Airlangga disebut telah berhasil mengantongi 514 suara sementara Bamsoet memperoleh 367 dari total 559 suara yang diperebutkan.

Di tengah persaingan yang menghangat, Airlangga menyerahkan posisi Ketua MPR kepada Bamsoet.

Keduanya pun tampak memperlihatkan keakraban setelah Airlangga sebagai hadir di acara pelantikan Bamsoet sebagai Ketua MPR.

Pemandangan itu sekilas seperti meluluhkan persaingan diantara kedua kader Partai Golkar tersebut.

Hingga kemudian pada Jumat 22 November 2019, Bamsoet mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Golkar.

Tetapi tak lama setelah pendaftaran ditutup, Bamsoet dan sejumlah kader yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar mundur.

Ahmadi Noor Supit selaku Ketua Tim Pemenangan Bamsoet menyebut sikap tersebut diambil untuk menghindari perpecahan di internal Partai Golkar.

Baca Juga: Konflik Internal Semakin Panas? Airlangga Sebut Keputusan Mundur demi Keutuhan Partai Golkar

Mundurnya sejumlah kandidat itu, seperti memberi karpet merah untuk Airlangga Hartarto yang sejak awal digadang-gadang bakal mampu menduduki kursi ketum Partai Golkar.

Tercatat saat itu, hanya Ridwan Hisjam yang tetap bertahan untuk maju sebagai calon ketum Golkar menghadapi Airlangga Hartarto.

Kursi Ketum Partai Golkar

Setelah melewati berbagai proses nan berliku, pada Musyawarah Nasional ke-10 Partai Golkar, Airlangga Hartarto akhirnya resmi didapuk sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk masa jabatan 2019-2024 setelah dipilih secara aklamasi.

Cara aklamasi tersebut ditempuh setelah pimpinan sidang menyatakan tak ada calon lain yang memenuhi syarat sebagai calon ketua umum selain Airlangga Hartarto.

Kemelut Jelang Pilpres 2024

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI