Paus Fransiskus juga dikenal sebagai pemimpin yang inklusif, yang mengutamakan dialog antaragama dan menyambut semua orang tanpa memandang latar belakang mereka. Ia telah mengambil langkah-langkah penting dalam merangkul komunitas LGBT, meskipun tetap berpegang pada ajaran Gereja Katolik tentang penahbisan perempuan dan pernikahan sejenis.
![Sri Paus Fransiskus dalam Apostolic Jorney ke Budapest Hungaria, 2023, menerima penyambutan dari masyarakat umum, termasuk sederet anak-anak yang memberikan kenang-kenangan patung Yesus [Instagram @franciscus]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/30/13661-sri-paus-fransiskus-apostolic-journey-2023-instagram-suaradotcom-01.jpg)
Di bidang diplomasi, Paus Fransiskus telah memainkan peran penting dalam mendamaikan hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba, serta mendukung upaya perdamaian di berbagai belahan dunia. Komitmennya untuk mendukung para pengungsi dan migran juga menonjol dalam banyak pidatonya, di mana ia menyerukan perlunya solidaritas global dan tindakan nyata untuk membantu mereka yang paling membutuhkan.
Pengaruh Global dan Pengakuan Dunia
Kepemimpinan Paus Fransiskus telah mendapatkan pengakuan di seluruh dunia. Ia dinobatkan sebagai "Person of the Year" oleh majalah Time pada tahun 2013, hanya beberapa bulan setelah ia terpilih sebagai Paus. Pengaruhnya yang luas juga diakui oleh majalah Forbes, yang menempatkannya dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia.
Meskipun telah mencapai usia yang lanjut, Paus Fransiskus tetap aktif dalam menjalankan tugas-tugasnya. Pada tahun 2016, ia menjadi Paus pertama yang membuat akun Instagram, menunjukkan kesadaran dan keterbukaannya terhadap perkembangan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan pesan-pesan moral dan spiritual.
Warisan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus bukan hanya seorang pemimpin Gereja Katolik; ia adalah simbol perubahan dan harapan dalam dunia yang terus berubah. Melalui pendekatan yang penuh kasih, kesederhanaan, dan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap keadilan sosial dan lingkungan, ia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu Paus paling berpengaruh dalam sejarah modern.
Kepemimpinannya yang inklusif dan humanis telah membuka jalan bagi Gereja Katolik untuk lebih relevan di abad ke-21, menjadikannya sebagai contoh nyata bagaimana agama dapat berperan dalam mempromosikan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua umat manusia. Di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus, Gereja Katolik telah memasuki era baru yang penuh dengan harapan dan tantangan, namun dengan kompas moral yang kuat untuk menavigasi masa depan.
Baca Juga: Pertama Setelah 35 Tahun, Ini Sejarah Paus Datang ke Indonesia