"Kenapa? Kita tahu bahwa spirit dan energi dari pemilu itu seharusnya milik Megawati," imbuhnya.
Menurut Rocky, lantaran adanya politik praktis maka Gus Dur lah yang akhirnya menjadi presiden.
"Tetapi demi pertimbangan-pertimbangan politik praktis spirit dan energi itu jatuh pada Gus Dur. Dari situ kita mulai bicara konflik di dalam etika parlementer," kata Rocky.
Artinya, Rocky tidak menampik memang ada kepentingan elemen tertentu sehingga membuat sahabatnya (Gus Dur) bisa menjadi presiden.
Rocky Tak Gentar
Meskipun ia sering melontarkan kritik pedas kepada presiden baik itu Gus Dur hingga Jokowi, namun Rocky tak gentar. Bahkan ia siap menjalani proses hukum jika dilaporkan atas kritikannya.
Seperti sekarang ini, Rocky Gerung dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tudingan pencemaran nama baik terhadap Gibran Rakabuming Raka pada Sabtu (7/9/2024).
Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) Muhammad Natsir Sahib adalah sang pembuat laporan. Natsir merasa pernyataan Rocky merupakan fitnah kepada anak Jokowi.
"Saya selaku ketua umum DPP forum komunikasi santri Indonesia memberikan laporan ini sebagai ungkapan rasa marah saya terhadap video yang diunggah, ataupun pernyataan Rocky Gerung mengenai Gibran terima setoran dari menteri setiap Sabtu," ujarnya.
Baca Juga: Lengser Keprabon, Rocky Gerung: Alam Semesta Beri Tanda "Nggak Beres" ke Jokowi!
"Menurut saya ini tidak benar, dan itu mengandung sebuah narasi yang sangat buruk dan juga menekankan untuk melihat, seolah-olah mau mengamputasi kepercayaan publik terhadap Gibran," imbuhnya.