Koordinator aksi, Josia Sani menekankan urgensi keadilan bagi Tobias Silak.
"Orang asli Papua telah lama menjadi korban penembakan, intimidasi, dan tuduhan tanpa dasar oleh aparat. Kita tidak bisa diam," katanya penuh semangat.
Aksi ini juga menyerukan kepada gereja dan masyarakat untuk membuka mata dan hati, menyadari penderitaan yang dialami masyarakat Papua di tanah mereka sendiri.
Ketidakadilan yang berlarut-larut ini menjadi alasan kuat mengapa solidaritas seperti ini terus digalakkan.
Seribu lilin yang menyala malam itu bukan sekadar simbol, tetapi sebuah harapan—bahwa keadilan akan datang, dan suara rakyat Papua akan didengar.
Berikut Pernyataan Aksi Solidaritas Keadilan untuk Tobias Silak
- Segera tangkap, pecat dan adili pelaku penembakan Tobias Silak.
- Segera copot Kapolres Yahukimo yang di nilai gagal mengamankan keamanan.
- Mendesak pemerintah kabupaten Yahukimo tarik kembali pos brimob di Yahukimo.
- Segera tarik militer organik dan non organik dari Yahukimo.
- Masyarakat Yahukimo Hentikan prakt bayar membayar kepala manusia
- Mengungkapkan aktor intelektual di balik penembakan Tobias Silak.
Kontributor : Elias Douw