Pertama, para menteri diharapkan berhati-hati dalam membuat surat atas nama / kop / stempel kementerian dan tanda tangan menteri, terkait acara pribadi dan menghindari hal-hal yang berpotensi menjadi polemik di masyarakat.
Kedua, para menteri diharapkan untuk menekankan kepada bagian humas atau media setiap kementerian untuk lebih berhati-hati sehingga mencegah peretasan atau pengambilan website atau media sosial resmi di kementerian masing-masing.

Janji Tak Ulangi Lagi
Yandri sebelumnya telah menanggapi soal pernyataan Mahfud MD yang mengkritik soal penggunaan kop dan stempel.
Terkait hal itu, Yandri mengaku tidak ada motif di balik niatannya menyebarkan undangan untuk haul ibundannya itu.
"Selama proses berlangsung tidak ada unsur politik, kami juga tidak mau acara ini ditunggangi oleh unsur politik. Termasuk hari ini kita menyumbangkan makanan, itu atas nama emak kami," katanya.
Menanggapi kritikan itu, Yandri juga mengucapkan terima kasih kepada Mahfud MD karena sudang mengingatkannya. Dia pun mengaku tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.
"Terima kasih kepada Pak Mahfud yang sudah mengkritik itu dan tidak akan kita ulangi lagi. Tetapi hari ini murni betul-betul untuk kegiatan Hari Santri dan haul emak kami, tidak ada unsur yang lain," katanya.
Kena Sentil Mahfud MD
Sebelumnya, Mahfud MD turut menyentil Yandri Susanto lantaran dianggap telah menyalahgunakan kop dan stempel kementerian yang kini dipimpinnya itu. Kesalahan itu terjadi di hari kedua Yandri Susanto menjadi menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto.