"Kita di sini masing-masing RT ada relawan, yang baru terintegrasi 5 RT. 1 RT masih tersendat masyarakatnya, kita sudah edukasi penyentuhan juga," ujar dia.
Selanjutnya Sanusi mengajak wartawan Suara.com melihat langsung produksi jamu atau minuman kesehatan herbal.
Yuliana namanya, warga di RT 5, RW 7 ini memproduksi teh kombucha, jamu kembang telang, jamu Telang kombucha, hingga aneka rasa minuman jelly.
Di depan rumah Yuli nampak ada tanaman bunga telang. Dia mengatakan dalam sebulan penjualan mencapai ratusan botol.
"Sebulan kadang 300-an botol, kita kan online juga. Harga Rp 8 ribu, orang ngambil jual kembali Rp 10 ribu," kata Yuli.
Pengrajin Limbah Plastik
![Warga menunjukan hasil kerajinan dari sampah plastik di Kampung Setaman, Rawageni, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2024). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/27/95077-kampung-setaman.jpg)
Langkah kaki kami terus berjalan melewati lorong oksigen dan mural edukasi yang kerap dijumpai. Langkah kami berhenti di kediaman Bunda Eva, pengrajin dari bahan limbah plastik.
Maya selaku asisten Buda Eva mengatakan pihaknya memanfaatkan sampah plastik bekas kemasan minuman seperti kopi, teh sisiri hingga bungkus Rinso.
Dari tangan dinginnya sampah plastik tersebut mereka sulap menjadi kerajinan cantik seperti tas untuk botol minum, tas jinjing, jaket, kopiah, taplak meja hingga tikar.
Baca Juga: Astra: Angka Kecelakaan di Tol Cipali Turun
Dia mengatakan sampah plastik selain dikumpulkan sendiri juga didapat dari penjual minuman.
"Selain kumpulin sendiri, kita juga dapat dari para pedagang, meringankan sampah kita manfaatin," kata dia.
Selain dapat mengurangi sampah plastik, kegiatan ini juga bisa untuk mengedukasi masyarakat.
Kegiatan positif Bunda Eva dan rekan-rekannya memanfaatkan limbah kemasan plastik kini mendapat banyak apresiasi.
Bunda Eva juga disebut kerap dipanggil ke sekolah-sekolah untuk memberikan pelatihan mengolah sampah plastik.
"Dari sekolah-sekolah juga ada yang ke sini datang, lebih ke edukasi pelatihan, mahasiswa kunjungan belajar memanfaatkan limbah," jelas dia.