Akankah NasDem Bergabung Kabinet Prabowo-Gibran? Willy Aditya: Nanti Kita Lihat Lah

Senin, 28 Oktober 2024 | 18:07 WIB
Akankah NasDem Bergabung Kabinet Prabowo-Gibran? Willy Aditya: Nanti Kita Lihat Lah
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"NasDem kan di dalam pemerintahan portofolio tidak di menteri, itu aja, biasanya kan itu lebih mesra ketimbang yang di dalam hehe," kata Willy di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).

"Iya kan lebih closely friend itu ya," sambungnya.

Saat ditanya apakah NasDem akan menaruh kadernya di kabinet nanti di tengah jalannya pemerintahan, Willy hanya menegaskan bahwa NasDem memiliki komitmen yang kuat.

"Nanti kita lihat lah, tapi NasDem memiliki komitmen politik yang kuat, strong," tuturnya.

Lebih lanjut, Willy menegaskan bahwa NasDem ke depan akan terus mengawal jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Untuk kemudian pemerintahan ini berjalan untuk mengantarkan cita-cita yang sudah diletakan dari para founding father yang kemudian dipertegas oleh Prabowo ini berjalan dengan baik," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh mengungkapkan alasan tidak mengirim kader untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

"Ya jelas lah bagaimana pun berulang kali saya katakan, pembelajaran inilah momentum terbaik yang harus dilakukan oleh NasDem, lebih memberikan sesuatu yang berarti sebagai moral, proses pendidikan politik dalam kelangsungan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Surya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Kekinian, publik menilai partai politik pasti hanya mengejar kekuasaan. Pasalnya, tak ada ruang untuk idealisme dan kejujuran partai dilihat.

Baca Juga: Biaya Retreat Kabinet Merah Putih dari Kantong Pribadi Presiden Prabowo? Ini Kata Abdul Kadir Karding

"Nah ini yang ingin dibuktikan oleh NasDem, walaupun masyarakat belum tentu percaya, tapi berulang kali Nasdem ingin mengedepankan politik gagasan daripada pragmatisme itu sendiri, agar bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi katakanlah proses pendidikan itu sendiri itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI