Suara.com - Hujan dan angin yang terjadi di wilayah Indonesia membuat masyarakat bertanya-tanya, dampak La Lina akan dirasakan sampai kapan? Simak penjelasan lengkapnya yuk.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis "Climate Outlook 2025" atau "Pandangan Iklim 2025. Di dalamnya dijelaskan bahwa La Nina di Indonesia akan terus terjadi hingga awal tahun 2025.
Sementara itu, suhu Udara rata-rata akan mengalami anomali antara +0,3 sampai +0,6 pada Januari - Desember 2025. Wilayah Indonesia yang akan kena dampak suhu anomali antara lain daerah yang terletak di Sumatera Bagian Selatan, Jawa, NTB, dan NTT.
La Nina sendiri merupakan anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut atau sea surface temperature (SST) di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur lebih dingin dibanding biasanya.
Dampak La Nina
Dampak iklim La Nina berkaitan dengan cuara. Gelombang La Nina biasanya mempengaruhi pola iklim dan cuaca global termasuk di berbagai wilayah di Indonesia. Fenomena ini bisa menyebabkan curah hujan tinggi. Peningkatan curah hujan biasanya akan terjadi di rentang 20-40 persen lebih tinggi dari curah hujan Ketika cuaca netral.
Dampak lanjutan dari curah hujan tinggi adalah La Nina memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsir, puting beliung, dan badai tropis. Hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada November-Januari, terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, Bali dan NTT.
Mitigasi La Nina
Mitigasi bencana terkait iklim La Nina masyarakat diharapkan waspada terhadap potensi penambahan curah hujan hingga 20% di atas normal pada awal tahun 2025. Di sisi lain, bisa terjadi risiko kekeringan dan kebakaran hutan di musim kemarau meskipun curah hujan diprediksi turun di atas normal pada Juli-September 2025. Kemudian kewaspadaan perlu ditingkatkan pada Mei-Juli 2025 sebagai antisipasi suhu Udara yang meningkat.
Baca Juga: La Nina Tanda Musim Apa? Waspada Kegiatan di Luar Rumah dan Rawan Bencana
Berikut beberapa mitigasi teknis untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman iklim La Nina.
- Meningkatkan pembangunan bendungan dan waduk di wilayah hulu sampai hilir
- Menyediakan ruang terbuka hijau seluas 30% dari total luas wilayah tiap daerah.
- Mengelola lingkungan dengan baik, singkirkan sampah yang mengganggu dari selokan.
- Evaluasi rancangan pembangunan agar sirkulasi air saat terjadi curah hujan tinggi berjalan lancar, tidak mengendap di suatu daerah
Menjaga Kesehatan di Tengah La Nina: Panduan Lengkap
La Nina adalah fenomena cuaca yang membawa peningkatan curah hujan di atas normal, disertai kelembaban tinggi dan penurunan suhu udara. Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Langkah pertama yang penting adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh. Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya vitamin C dan E, menjadi kunci utama. Jangan lupa untuk tidur cukup 7-8 jam sehari dan tetap berolahraga secara teratur meski di dalam ruangan. Kombinasi ini akan membantu tubuh lebih tahan menghadapi perubahan cuaca.
Perlindungan dari cuaca ekstrem juga sangat penting. Selalu siapkan payung atau jas hujan saat bepergian, dan segera ganti pakaian jika basah kena hujan. Gunakan pakaian hangat seperti jaket atau sweater saat udara dingin, dan pastikan kaki tetap kering untuk mencegah masuk angin.
Kebersihan menjadi faktor krusial di musim hujan. Cuci tangan secara teratur dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar rumah. Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik dan rutin dibersihkan dari jamur atau lumut yang mudah tumbuh di musim hujan. Jangan lupa untuk menjemur kasur dan bantal saat ada kesempatan di bawah sinar matahari.