Dengan menyebutkan produksi dan penyebaran praktis berbagai pesawat nirawak, Korea Utara mungkin mengisyaratkan akan melakukan hal yang sama, kata Yang Moo-jin, presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul, kepada AFP.
"Pyongyang mungkin menyarankan kemungkinan menggunakan balon untuk menyebarkan selebaran ke Korea Selatan dengan pesawat nirawak tersebut," kata Yang.
"Mengingat efektivitas serangan pesawat nirawak yang diamati dalam perang di Ukraina, serangan itu juga dapat digunakan secara efektif dalam konflik yang sedang berlangsung di sana," tambahnya.
Korea Selatan meluncurkan komando operasi pesawat nirawak tahun lalu untuk mengatasi ancaman yang semakin meningkat dengan lebih baik.
Pada bulan Oktober, Korea Utara mengubah konstitusinya untuk mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara yang "bermusuhan", sebuah gambaran dari kemerosotan tajam dalam hubungan sejak Kim pada bulan Januari menyatakan Seoul sebagai "musuh utama" negaranya.
Korea Utara terus melakukan uji coba rudal balistik yang menentang sanksi PBB, dan bulan lalu meledakkan jalan raya dan rel kereta api yang menghubungkannya dengan Korea Selatan.