Dari Damaskus ke ICC: Jejak Kejahatan Assad Dibuka, Akankah Ia Diadili?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 13 Desember 2024 | 03:15 WIB
Dari Damaskus ke ICC: Jejak Kejahatan Assad Dibuka, Akankah Ia Diadili?
Kepala Negara Suriah, Bashar Assad [X]

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa eksekusi massal di Sednaya antara 2011 dan 2015 mengakibatkan hampir 50 orang dieksekusi gantung setiap satu atau dua minggu.

Dikatakan juga bahwa para tahanan ditempatkan dalam kondisi tidak manusiawi, disiksa, dan secara sistematis dirampas haknya untuk mendapatkan makanan, air, obat-obatan, dan perawatan medis.

Penyelidikan Amnesty International pada 2017 menyimpulkan bahwa pembunuhan dan penyiksaan di Sednaya sejak 2011 merupakan bagian dari serangan yang luas dan sistematis terhadap warga sipil Suriah, yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Assad, yang telah berkuasa di Suriah selama 24 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok-kelompok anti-rezim merebut Damaskus pada hari Minggu, yang mengakhiri kekuasaan Partai Baath sejak 1963.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI