Merespons hal tersebut, beberapa kepala dinas di Pemda Bengkulu langsung menyetorkan sejumlah uang sebagai bentuk dukungan terhadap Rohidin yang bakal maju Pilgub.
Penyidik menyita catatan keluar masuk uang hasil penggalangan dana kampanye untuk Rohidin dan uang senilai Rp7 miliar dalam pecahan mata uang rupiah dan mata uang asing berupa Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura.
Tingkat Kota
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu
![Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) bertemakan Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat Semarang Makin Kompak Makin Hebat Melesat Menuju Indonesia Emas yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang di Hotel Quest, Selasa (16/7/2024). [Dok Humas]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/17/21792-wali-kota-semarang-hevearita-gunaryanti-rahayu.jpg)
KPK menetapkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara.com, Mbak Ita menjadi salah satu orang dari empat yang terkonfirmasi dicekal KPK ke luar negeri.
Tiga orang lain yang diduga menjadi tersangka ialah suami Ita, Alwin Basri yang juga merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng dari PDIP.
Selain itu, tersangka lainnya ialah Ketua Gapensi Kota Semarang Martono dan dari pihak swasta Rahmat U Djangkar.
Kasus ini terdiri dari tiga sangkaan yaitu dugaan tindak pidana korupsi atas pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah kota Semarang tahun 2023-2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi.
Baca Juga: Irjen Kementan Komjen Setyo Budiyanto Terpilih Jadi Ketua KPK 2024-2029
Hingga saat ini, KPK belum melakukan penahanan terhadap tiga tersangka tersebut.