Dia menjelaskan dugaan pelanggaran secara TSM itu melanggar Pasal 70 ayat (1), Pasal 73 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 71 ayat (1), serta Pasal 189 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, jo Pasal 69 ayat (1) Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
"Dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon,” demikian bunyi pasal tersebut.
Untuk itu, Andika-Nanang meminta MK membatalkan Keputusan KPU Kabupaten Serang Nomor 2028 Tahun 2024 tentang Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilihan Bupati Serang Tahun 2024 tertanggal 4 Desember dan mendiskualifikasi Ratu Rachmatuzakiyah-Muhammad Najib Hamas dalam Pilbup Kabupaten Serang 2024.
Berdasarkan rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang, Andika Hazrumy-Nanang Supriatna mendapatkan 254.494 suara dan Ratu Rachmatuzakiyah-Muhammad Najib Hamas meraih 598.654 suara.