Belajar dari Demokrat, PDIP Diminta Kuatkan Internal dan Regenerasi Jelang Kongres

Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:15 WIB
Belajar dari Demokrat, PDIP Diminta Kuatkan Internal dan Regenerasi Jelang Kongres
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ditemani Puan Maharani memotong tumpeng saat perayaan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Jumat (10/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu pergantian Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghangat jelang kongres partai yang bakal digelar April mendatang.

Partai berlambang banteng moncong putih itu dinilai sudah saatnya melakukan regenerasi kepemimpinan.

Analis Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai bahwa PDIP kekinian memiliki kondisi yang tidak baik-baik saja.

Terlebih usai Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka dan salah dalam melahirkan Joko Widodo sebagai presiden. 

Baca Juga: Tak Nongol Langsung saat HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Keberadaan Bambang Pacul Terungkap

Jamiluddin mengungkapkan bahwa ada dua hal yang harus dilakukan PDIP di 2025 ini. 

Pertama, PDIP harus menyiapkan benteng pertahanan yang kokoh agar dapat bertahan dari serangan eksternal.

"Upaya melemahkan PDIP harus dapat ditangkal agar PDIP tetap eksis," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Sabtu (11/1/2025). 

Ia mengatakan, PDIP seharusnya mampu melakukan konsolidasi di internal.

Setidaknya struktur partai mulai dari DPP, DPD, DPC, DPAC, hingga ranting harus solid dan satu komando. 

Baca Juga: Puan Tak Tahu Kenapa Bambang Pacul Tak Nongol di Acara HUT ke-52 PDIP, Kemana?

"Hanya dengan cara demikian, gangguan dari eksternal dapat di tangkal. Sebab, eksternal tidak akan bisa masuk bila struktur internal PDIP solid," katanya. 

Pengalaman Demokrat

Jamiluddin merujuk pada pengalaman Partai Demokrat yang mengalami hal serupa. Ketika ada gangguan dari luar partainya.

"Upaya mengambil alih Partai Demokrat dapat digagalkan karena struktur partai solid dan satu komando," sambungnya. 

Kemudian yang kedua, PDIP perlu segera melakukan regenerasi. Langkah tersebut setidaknya perlu dilakukan saat PDIP Kongres pada tahun ini. 

"Dalam regenerasi kepemimpinan, sebaiknya menggabungkan trah Soekarno dan non trah Soekarno," katanya. 

Perpaduan itu, menurut Jamiluddin, dapat menghilangkan friksi di internal PDIP sehingga regenerasi kepemimpinan dapat berjalan mulus. 

"Setidaknya Ketua Umum PDIP bisa diambil dari trah Soekarno dan Sekjennya non trah Soekarno. Komposisi ini juga dapat dilakukan pada level Ketua DPP," katanya. 

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menanggapi menghangatnya wacana pergantian ketua umum. Hal tersebut menjadi hangat lantaran PDIP akan menggelar kongres pada April 2025.

Puan sendiri mengatakan, semua harus melihat pelaksanaan kongres nanti. 

"Jadi, itu kan nanti kita lihat di bulan April, insya Allah PDI Perjuangan akan melaksanakan kongresnya," katanya. 

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, bahwa Kongres PDIP mendatang akan tetap melaksanakan mandat atau rekomendasi Rakernas PDIP ke-V yakni menjadikan Megawati Soekarnoputri kembali menjadi Ketua Umum DPP PDIP. 

Hasto mengatakan bahwa seluruh kader juga telah memohon kesediaan Megawati menjadi ketua umum kembali. 

"Mereka telah memohon Ibu Megawati Soekarnoputri untuk menjadi ketua umum PDIP masa bakti 2025-2030. Dan seluruh agenda Pilkada sudah berjalan dengan baik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI