Kim Jong Un Tegaskan Program Nuklir Korea Utara Akan Berlanjut Tanpa Batas

Bella Suara.Com
Rabu, 29 Januari 2025 | 15:53 WIB
Kim Jong Un Tegaskan Program Nuklir Korea Utara Akan Berlanjut Tanpa Batas
Gambar yang diambil pada tanggal 30 Mei 2024 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada tanggal 31 Mei 2024 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kedua kiri) saat menghadiri uji coba salvo artileri roket super besar 600mm, di lokasi yang belum dikonfirmasi di Korea Utara. [KCNA VIA KNS/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menegaskan bahwa program nuklir negaranya akan terus berlanjut tanpa batas waktu, sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara pada Rabu (29/1). Pernyataan ini muncul hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih kembali, Donald Trump, mengisyaratkan kemungkinan pendekatan diplomatik baru dengan Pyongyang.

Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Kim Jong Un baru-baru ini mengunjungi fasilitas produksi bahan nuklir dan menegaskan bahwa konfrontasi dengan negara-negara yang dianggap bermusuhan adalah sesuatu yang "tak terhindarkan." Ia juga menandai tahun 2025 sebagai tahun krusial dalam memperkuat kekuatan nuklir Korea Utara.

Pernyataan Kim Jong Un ini bertepatan dengan uji coba rudal jelajah strategis yang dilakukan Korea Utara pada Sabtu (27/1), uji coba senjata pertama sejak Trump kembali menjabat pada 20 Januari. Menanggapi hal ini, seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan bahwa Trump tetap berkomitmen untuk mencapai "denuklirisasi total" Korea Utara, sebagaimana yang diupayakan pada masa jabatan pertamanya.

Ilustrasi Nuklir
Ilustrasi Nuklir

Trump, yang pernah bertemu Kim sebanyak tiga kali dalam periode pertamanya, mengatakan dalam sebuah wawancara pekan lalu bahwa ia akan kembali menjalin komunikasi dengan pemimpin Korea Utara tersebut. Trump bahkan menyebut Kim sebagai sosok yang cerdas.

Meskipun Korea Utara mengalami sanksi ekonomi yang semakin berat, Pyongyang secara resmi menyatakan diri sebagai negara nuklir yang tak terhindarkan sejak 2022. Menurut pemerintah Korea Utara, persenjataan nuklirnya adalah elemen vital untuk pertahanan diri dan upaya melawan ancaman dari Washington.

Menurut Yang Moo-jin, Presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul, pemerintahan Trump tampaknya sedang menerapkan pendekatan dua jalur dalam kebijakan terhadap Korea Utara.

"Trump berusaha membuka jalur dialog dengan Kim untuk membangun diskusi politik, sementara pejabat AS menegaskan bahwa mereka tetap fokus pada negosiasi yang bertujuan mencapai denuklirisasi total," ujar Yang.

Namun, Yang juga menambahkan bahwa Korea Utara mungkin masih tertarik untuk berkomunikasi dengan Washington karena mereka membutuhkan kelonggaran sanksi guna menjaga stabilitas rezim mereka.

Sejarah Hubungan Trump dan Kim

Baca Juga: Dipaksa Resign, Trump Tawarkan Pesangon Delapan Kali Gaji untuk 2 Juta PNS

Selama masa jabatan pertamanya, Trump dan Kim mengadakan tiga pertemuan bersejarah, dimulai dengan pertemuan puncak di Singapura pada Juni 2018. Setelahnya, Trump pernah menyatakan bahwa hubungan keduanya sangat dekat, bahkan menyebut bahwa mereka "jatuh cinta."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI