Korban Kecelakaan Kapal di Korsel, Jenazah 2 WNI Telah Dipulangkan ke Pihak Keluarga

Minggu, 09 Februari 2025 | 22:40 WIB
Korban Kecelakaan Kapal di Korsel, Jenazah 2 WNI Telah Dipulangkan ke Pihak Keluarga
Dua jenazah ABK warga Indonesia yang menjadi korban kecelakaan kapal nelayan perairan dekat pulau wisata Jeju di Korea Selatan, dipulangkan ke asal daerahnya pada Minggu (9/2/2025). (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

Suara.com - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) melaporkan dua jenazah anak buah kapal (ABK) warga Indonesia yang menjadi korban kecelakaan kapal nelayan di perairan dekat pulau wisata Jeju di Korea Selatan, dipulangkan ke daerah asal, Minggu (9/2/2025).

Kedua jenazah ABK itu, diketahui bernama Agus Muslim (34), warga Kapetakan, Cirebon, Jawa Barat dan Moehammad Farukeffero (44), warga Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim).

"Untuk kedua jenazah ABK ini kami akan langsung menyerahkan ke keluarganya masing-masing pada hari ini," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan KP2MI Moh Fachri di Tangerang, Minggu.

Ia menjelaskan pemulangan kedua jenazah ABK ini melalui Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Korea Selatan dengan diterbangkan ke tanah air lewat penerbangan Bandara Internasional Soelarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, tiba sekitar pukul 17.45 WIB.

Dari kedua jenazah tersebut, satu di antaranya saat ini telah dikembalikan dan diserahkan kepada keluarga almarhum, yakni atas nama Agus Muslim (34), warga Kapetakan, Cirebon, Jawa Barat dengan keberangkatan pada pukul 18.00 WIB.

Jenazah Moehammad Farukeffero (44), warga Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim) akan langsung diserahkan ke keluarganya pada malam ini yang langsung ditangani pihak BP3MI daerah setempat.

"KP2MI sudah melalui BP3MI Banten sudah koordinasi dengan BP3MI Jateng untuk memastikan bahwa seluruh kepulangan jenazah sampai ke rumah keluarga," ujarnya.

Dia mengatakan berdasarkan informasi dari KBRI Seoul, Korea Selatan bahwa jenazah ABK warga Indonesia ini bagian dari hasil temuan tim evakuasi kecelakaan kapal nelayan di pulau wisata Jeju.

Saat itu, terdapat 10 ABK dilaporkan menghilang dan kemudian tujuh orang di antaranya ditemukan dengan kondisi selamat, dua meninggal dunia dan satu masih dalam pencarian.

Baca Juga: Bukan Shio Beruntung di 2025, Gibran Curhat di Acara Imlek: Saya dan Pak Prabowo Sama-sama Shio Kelinci

"Dalam kedua kapal itu terdapat 10 PMI status ABK, di mana tiga di antaranya di kapal dan tujuh lainnya di kapal Man Seo Kho. Kemudian dari 10 ABK diberitakan tujuh orang selamat , dua orang meninggal dan satu belum ditemukan," katanya.

Hingga saat ini, pemerintah Indonesia melalui KBRI terus berkoordinasi dengan pemerintah Korea Selatan melalui tim pencarian dan penyelamatan agar mengupayakan pencarian kepada satu ABK yang hilang karena tenggelam kapal penangkap ikan tersebut.

"Dari pihak Indonesia terutama perwakilan kita Kemlu dan pihak terkait sedang komunikasi dengan pemerintah Korsel untuk proses pencarian kepada satu PMI kita belum ditemukan," kata dia.

Kecelakaan Kapal Nelayan di Pulau Jeju

Sebelumnya, penjaga pantai Korea Selatan melaporkan menerima laporan sebuah kapal nelayan seberat 32 ton yang membawa tujuh orang dan kapal seberat 29 ton dengan delapan awak terdampar di bebatuan di perairan sekitar Pulau Jeju pukul 09.24 waktu setempat.

Hingga pukul 15.00 waktu setempat, 13 awak telah diselamatkan, tetapi dua di antaranya ditemukan tewas. Operasi pencarian masih berlangsung untuk menyelamatkan dua awak lainnya yang hilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI