Giginya Dicabut Tanpa Anastesi, Seorang Wanita Nekat Lompat dari Atap Rumah Sakit

Bella Suara.Com
Selasa, 25 Maret 2025 | 10:03 WIB
Giginya Dicabut Tanpa Anastesi, Seorang Wanita Nekat Lompat dari Atap Rumah Sakit
Ilustrasi cabut gigi (Shutterstock)

Kasus ini menambah daftar panjang kekhawatiran terhadap standar keamanan prosedur gigi di Tiongkok. Sebelumnya, pada Agustus 2024, seorang pria bermarga Huang meninggal akibat serangan jantung dua minggu setelah menjalani pencabutan 23 gigi dan pemasangan 12 implan dalam satu hari.

Insiden tersebut juga terungkap melalui unggahan keluarga di media sosial, menyoroti perlunya reformasi dalam praktik kedokteran gigi di negara tersebut.

Hingga kini, investigasi masih berlangsung, sementara keluarga Wu bersikeras mencari keadilan atas kematian yang mereka anggap sebagai akibat dari kelalaian fatal pihak rumah sakit.

Kasus-kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan, pelatihan dokter gigi, dan mekanisme penanganan keluhan pasien di sistem kesehatan.
Untuk memastikan keamanan prosedur gigi, beberapa langkah penting biasanya diterapkan di banyak negara, seperti:

Penggunaan Anestesi yang Tepat: Anestesi lokal atau umum harus diberikan sesuai kebutuhan untuk mencegah rasa sakit selama prosedur.

Diagnosis Akurat: Pemeriksaan menyeluruh, termasuk rontgen, diperlukan untuk memastikan gigi yang tepat ditangani.

Sterilitas dan Peralatan: Alat yang bersih dan teknologi modern mengurangi risiko infeksi atau komplikasi.

Pemantauan Pasca-Prosedur: Pasien harus dipantau untuk mendeteksi komplikasi seperti infeksi atau pembengkakan berlebih.

Transparansi dan Akuntabilitas: Rumah sakit perlu menanggapi keluhan pasien dengan serius dan melakukan investigasi jika terjadi kesalahan.

Baca Juga: PPDS Anestesi Undip Terancam Tak Dibuka Kemenkes: Kalau Belum Dilakukan, Kita Nggak Akan Kembalikan

Kasus Wu menunjukkan bahwa kegagalan dalam langkah-langkah ini dapat berakibat fatal, baik secara fisik maupun mental.

Di tingkat global, organisasi kesehatan seperti WHO menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis dan regulasi ketat untuk melindungi pasien.

Di Tiongkok, insiden ini mungkin mendorong otoritas untuk mengevaluasi kembali standar pelayanan gigi, terutama di rumah sakit ternama seperti di Anqing, yang seharusnya menjadi acuan kualitas.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI