Terlebih, solusi kolektif melalui dialog diperlukan “agar bisa mengatasi tantangan yang dihadapi umat manusia”, seperti konflik regional yang saat ini terjadi di Timur Tengah dan Ukraina.

Lebih lanjut, dalam pernyataan pers bersama yang disampaikan setelah pertemuan bilateral, Barrot menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong penguatan hubungan bilateral baik antara RI dan Prancis maupun di tingkat kawasan antara ASEAN dan Uni Eropa (EU).
Menlu Prancis juga memandang rencana kunjungan Presiden Macron ke Indonesia pada Mei 2025 sebagai “kesempatan untuk kedua presiden memperkuat hubungan di kawasan, mengingat Indonesia merupakan lokasi markas ASEAN.”
Sementara itu, Menlu RI Sugiono menyatakan bahwa Indonesia menekankan pentingnya penyelesaian konflik secara damai melalui dialog terbuka dan mekanisme multilateral yang inklusif.
Ia juga menyatakan apresiasi terhadap upaya Prancis mewujudkan perdamaian di Palestina. “Ada beberapa inisiatif yang tadi disampaikan dalam rangka mencari solusi atas permasalahan tersebut,” kata Menlu RI, menambahkan.
Diketahui, pertemuan bilateral antara Sugiono dan Barrot mendiskusikan persiapan pelaksanaan kunjungan Presiden Macron ke RI dan menyusun langkah-langkah prioritas dalam meningkatkan hubungan antara kedua negara dan akan menjadi hasil dari kunjungan tersebut.
Kemudian dalam pertemuan ini kedua belah pihak juga membahas penguatan kerja sama pertahanan dan upaya mencapai stabilitas kawasan, kerja sama ekonomi dan investasi, serta langkah konkret penguatan kerja sama di bidang-bidang lain.