Penampakan Kim Jong Un Awasi Langsung Uji Coba Drone Bunuh Diri Baru Berbasis AI

Denada S Putri Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 21:49 WIB
Penampakan Kim Jong Un Awasi Langsung Uji Coba Drone Bunuh Diri Baru Berbasis AI
Penampakan Kim Jong Un Awasi Langsung Uji Coba Drone Bunuh Diri Baru Berbasis AI. [asiaone.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pasukan Korea Utara yang dikerahkan dalam perang Rusia melawan Ukraina diyakini terlibat dalam perang pesawat tak berawak atau drone, dan memperoleh pengalaman medan perang yang berharga.

Apa Itu Drone Bunuh Diri Berbasis AI?

Drone bunuh diri berbasis kecerdasan buatan (AI) adalah pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle/UAV) yang dirancang untuk melakukan serangan kamikaze terhadap target tertentu.

Berbeda dengan drone biasa yang digunakan untuk pengintaian atau serangan menggunakan rudal, drone bunuh diri akan menabrakkan diri ke sasaran dan meledak saat kontak terjadi.

Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, baru-baru ini mengembangkan teknologi ini sebagai bagian dari modernisasi militernya. Drone ini dilaporkan memiliki kemampuan berbasis AI untuk:

  • Mendeteksi dan mengunci target secara otomatis, baik kendaraan lapis baja, pangkalan militer, atau infrastruktur penting.
  • Menghindari sistem pertahanan udara musuh dengan algoritma penerbangan cerdas.
  • Menyesuaikan rute penerbangan secara mandiri berdasarkan kondisi medan dan perubahan target.

Bagaimana Drone Ini Beroperasi?

  1. Peluncuran & Navigasi: Drone bunuh diri ini dapat diluncurkan dari darat, kapal, atau bahkan udara. Dengan bantuan AI, drone dapat terbang dalam mode otonom tanpa kendali langsung manusia.
  2. Pendeteksian Target: Menggunakan sensor canggih, drone dapat membedakan antara target militer dan non-militer serta memilih sasaran prioritas.
  3. Serangan Presisi: Setelah target dikunci, drone akan langsung menabraknya dan meledak, menimbulkan kerusakan besar.

Kelebihan Drone Bunuh Diri Berbasis AI

  • Efektivitas Serangan Tinggi: Drone ini tidak memerlukan pilot manusia, mengurangi risiko korban dari pihak penyerang.
  • Sulit Dideteksi: Ukurannya yang lebih kecil dan kemampuan menghindari radar membuatnya lebih sulit dihancurkan sebelum mencapai target.
  • Biaya Relatif Lebih Murah: Dibandingkan jet tempur atau rudal balistik, produksi drone lebih hemat biaya.

Dampak terhadap Keamanan Global

Pengembangan drone bunuh diri berbasis AI oleh Korea Utara meningkatkan kekhawatiran dunia, terutama di kawasan Asia Timur.

Baca Juga: Minimalis dan Modis! Intip 4 Clean Look Outfit ala Kim Su Gyeom

Teknologi ini dapat digunakan untuk serangan kejutan terhadap negara-negara yang dianggap sebagai musuh Korea Utara, seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Selain itu, adanya kemungkinan bahwa drone ini dapat dijual atau dipasok ke kelompok bersenjata lain juga menjadi ancaman bagi stabilitas global.

Dengan semakin canggihnya teknologi militer berbasis AI, banyak negara kini berlomba mengembangkan sistem pertahanan untuk menghadapi ancaman ini.

Namun, tanpa regulasi yang jelas, penggunaan drone bunuh diri dapat menjadi faktor eskalasi konflik bersenjata di masa depan.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI