
Bantuan dari Indonesia
Kementerian Pertanian (Kementan) berperan dalam menyalurkan bantuan pangan untuk meringankan kebutuhan para korban gempa yang melanda Myanmar pada 28 Maret 2025.
Mewakili Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia menunjukkan solidaritasnya dalam membantu negara sahabat yang terdampak bencana.
"Sebagai wujud kepedulian terhadap ketahanan pangan di tengah situasi bencana, Kementan mengirimkan 15 ton bahan pangan," kata Agung saat melepas bantuan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis.
Bantuan tersebut terdiri dari 5 ton susu UHT yang disuplai oleh tujuh perusahaan dari Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS), termasuk Frisian Flag Indonesia, Nestlé Indonesia, Ultra Jaya, dan Cimory. Selain itu, ada 5 ton sosis siap santap dari Japfa Comfeed dan Charoen Pokphand, serta 5 ton minyak goreng dari Wilmar dan Asianagro Agungjaya. Seluruh bantuan ini disalurkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sektor swasta.
![Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 guncang Myanmar dan Thailand, Jumat (28/3/2025). [X/@SiriOfficialX]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/29/94363-gempa-berkekuatan-magnitudo-77-guncang-myanmar-dan-thailand.jpg)
Agung menekankan bahwa bantuan ini mencerminkan kepedulian Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Myanmar. "Kami berharap bantuan ini dapat mencukupi kebutuhan pangan warga yang terdampak dan memberikan sedikit kelegaan di saat-saat sulit ini," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sesuai arahan Menteri Amran, bantuan pangan ini merupakan bagian dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk senantiasa siap membantu negara-negara sahabat yang mengalami bencana. "Seperti yang telah disampaikan Bapak Mentan Amran kepada kami, Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar kita segera bergerak dalam menyalurkan bantuan, terutama pangan yang sangat diperlukan di masa darurat," jelasnya.
Agung mengungkapkan bahwa tindakan ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab Indonesia sebagai bangsa yang besar. Bantuan ini merupakan bagian dari pengiriman bantuan kemanusiaan Indonesia yang totalnya mencapai 124 ton dengan nilai sekitar 1,2 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Menteri Luar Negeri Sugiono, saat pelepasan bantuan, menekankan komitmen Indonesia untuk selalu siap membantu negara yang sedang membutuhkan. "Indonesia segera responsif dalam menghadapi bencana di negara sahabat. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan mendukung proses pemulihan pasca-bencana," kata Sugiono.
Baca Juga: Tragis! Ratusan Warga Muslim Myanmar Jadi Korban Gempa saat Salat Dalam Masjid
Pengiriman bantuan ini merupakan hasil kerja sama lintas kementerian dan lembaga, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Human Initiative, dan Rumah Zakat. Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, Indonesia terus aktif dalam aksi kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.