Suara.com - Aksi geruduk Gedung DPR RI kembali mencuat selepas libur panjang Lebaran Idulfitri 2025. Bahkan, massa pendemo yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil rela mendirikan tenda untuk menginap di depan Gedung parlemen demi mendesak DPR dan pemerintah untuk mencabut Undang-Undang TNI yang baru disahkan belum lama ini.
Berdasar pantauan Suara.com, deretan tenda tampak berjejer di pintu gerbang Gedung DPR RI tepatnya pintu Gerbang Pancasila, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/4/2025). Setidaknya tiga tenda yang didirikan para pendemo di depan persis pintu masuk belakang Gedung DPR RI.
Mereka tampak bersantai di dalam tenda dan juga menggelar karpet terlihat juga sambil membaca buku-buku.
"Kalau untuk aksi kami baru mulai dari tadi pagi, kami (datang sejak) subuh. Kami dari kolektif masyarakat sipil biasa aja, enggak terikat dari aliansi manapun. Dan untuk tuntutannya, kami ingin membatalkan rantangan undang-undang TNI yang sudah disahkan," kata Perwakilan koalisi masyarakat sipil, Al saat ditemui di lokasi pada Senin.
"Prioritas, skala prioritasnya di situ, karena walaupun masih banyak isu yang masih dijawab kan, tapi kami ingin membatalkan Undang-Undang TNI," sambungnya.
Ia mengatakan, jika pihaknya terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dalam aksi damai tersebut.

"Kami juga terbuka untuk beberapa kelompok masyarakat atau kelompok seniman yang ingin bergabung dengan kita untuk bisa menyuarakan pendapatnya sesuai dengan apa yang dibisakan. Seperti seniman musik ataupun teater," katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, aksi tersebut akan pihaknya terus gelar hingga UU TNI yang baru dibatalkan.
"(Aksi digelar) sampai UU TNI-nya dibatalkan," katanya.
Baca Juga: Imbas Pelesiran ke Jepang, Ketua Komisi II Skakmat Lucky Hakim: Kepala Daerah Tak Kenal Kata Libur!
Ia pun menegaskan, jika ke depan massa yang ikut aksi akan terus bertambah.