Suara.com - Harga emas Antam hari ini Senin (14/4/2025) mengalami penurunan Rp8.000 dari semula Rp1.904.000 menjadi Rp1.896.000 per gram.
Berdasarkan dipantau dari laman Logam Mulia, harga jual kembali (buyback) emas batangan ikut turun menjadi Rp1.746.000 per gram.
Transaksi harga jual emas dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.
PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Senin (14/4/2025):
- Harga emas 0,5 gram: Rp998.000
- Harga emas 1 gram: Rp1.896.000
- Harga emas 2 gram: Rp3.732.000
- Harga emas 3 gram: Rp5.573.000
- Harga emas 5 gram: Rp9.255.000
- Harga emas 10 gram: Rp18.455.000
- Harga emas 25 gram: Rp46.012.000
- Harga emas 50 gram: Rp91.945.000
- Harga emas 100 gram: Rp183.812.000
- Harga emas 250 gram: Rp459.265.000
- Harga emas 500 gram: Rp918.320.000
- - Harga emas 1.000 gram: Rp1.836.600.000.
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP.
Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.
Pilih beli emas karena keuntungan lebih besar
Baca Juga: Harga Emas Antam Stabil! Cek Rincian Harga dan Tips Investasi Biar Cuan
Pembeli emas memadati Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025) kemarin.
Sejumlah masyarakat yang ditemui di toko tersebut menyatakan memilih membeli emas karena keuntungan nilai investasi yang dihasilkan lebih besar.
Seperti Oki yang menyatakan, saat ini lebih memilih untuk menambah portofolio aset berupa emas batangan, mengingat harga emas terus mengalami lonjakan.
"Imbal baliknya lebih besar, kalau di bank konvensional bunganya kecil," katanya dikutip dari Antara.
Sementara, Bambang yang menilai kondisi ekonomi saat ini tidak stabil, dan untuk pilihan aset, dirinya menyatakan bahwa emas batangan merupakan produk investasi yang mempunyai stabilitas harga jual.
Dirinya pun mengakui belum memikirkan untuk menambah portofolio aset lain selain emas batangan.
"Lihat kondisi pasar juga perkembangannya saat ini gak stabil, dan paling stabil ini emas. Makannya saya investasi di emas," ujarnya.
Sedangkan pembelu lain, Rina menyatakan dirinya membeli emas karena mengikuti perkembangan kondisi harga jual emas di berita. Menurut dia, saat ini investasi dengan menggunakan emas batangan dinilai tepat.
"Saya lihat lagi viral banget orang beli emas, karena biasanya saya beli perhiasan. Terus pas saya lihat berita kok menarik ya, makanya coba untuk beli emas," tegas dia.
Melonjak 231 persen seiring naiknya harga emas
Saldo PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada layanan BSI Emas Digital tumbuh 231 persen atau Rp772 miliar secara tahunan (year-on-year/yoy) seiring dengan peningkatan harga emas.
Bersamaan dengan itu, penjualan BSI Emas Digital juga meningkat menjadi 174,84 kilogram atau 357 persen (yoy).
"Bisnis emas memang merupakan 'unique product' dari BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi seiring meningkatnya tren investasi emas sebagai aset safe haven, di tengah kenaikan harga emas yang signifikan dan selama Lebaran," kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, Jumat (11/4/2025).
Pada hari itu harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) meroket signifikan menjadi Rp1.941.000 per gram.
Harga emas Antam sejalan dengan emas dunia. Pada perdagangan Kamis (10/4), harga emas dunia di pasar spot melejit 2,98 persen di level 3.173,92 dolar AS per troy ons.
Penutupan perdagangan ini memecahkan rekor kenaikan harga emas tertinggi sepanjang masa. (Antara)