Penilaiannya sebagai Tabi'in terbaik datang dari an-Nawawi dalam bukunya, Al-Minhaj bi Sharh Shahih Muslim, di bagian komentar hadis berasal dari Umar bin Khattab yang dicatat oleh Muslim bin al-Hajjaj yang menyebutkan nubuat dari Muhammad yang memuji Uwais, meskipun tidak pernah melihatnya.
Sementara ad-Dhahabi memuji Uwais sebagai “Sang suri teladan, pemimpin Tabi'un pada masanya”. Hakim an-Naisaburi memberikan komentar singkat dalam bukunya, bahwa Uwais adalah "rahib umat".
Kebajikan lain yang dipujikan pada Uwais adalah hadis lemah dari 'Abdullah ibn Abi'l-Jad'a' tentang keutamaan syafaat dari Uwais saja lebih baik daripada seluruh Bani Tamim, yang dikomentari oleh Hasan al-Bashri bahwa hadis itu secara khusus berisi pujian untuk Uwais.
Dalam warisan arsitektur, ada masjid yang dinamai Uwais di Mosul, Irak, tetapi dihancurkan pada tahun 2014.
Di zaman modern, Muhammad Hassan Haniff menegaskan kasus Uwais merawat ibunya sendirian dan tidak hijrah ke Madinah sebagai kasus penyangkalan ideologi ekstremis ISIS, menunjukkan perilaku Uwais yang tidak segera bermigrasi ke wilayah kekhalifahan dan tidak segera berjihad selama tahun-tahun pertama Islam karena ia mengutamakan ibunya yang sudah lanjut usia, yang disetujui oleh Muhammad dan para sahabat, sebagai sanggahan bahwa ideologi ISIS cacat menurut ajaran Islam.
Kontributor : Mira puspito