Pada 21 April 2025, pukul 07.35 pagi waktu setempat, Paus Fransiskus wafat di kediamannya di Casa Santa Marta.
Kabar wafatnya diumumkan secara resmi oleh Camerlengo, Kardinal Kevin Farrell.
Sebelum wafat, Paus telah menyetujui revisi liturgi pemakaman Paus, yang mencerminkan kesederhanaan dan spiritualitas mendalam—tanpa upacara yang berlebihan, dan lebih menekankan pada peran Paus sebagai gembala, bukan pemimpin duniawi.
Warisan Abadi
Paus Fransiskus akan dikenang sebagai figur yang membawa wajah baru bagi Gereja Katolik: lebih inklusif, rendah hati, dan terbuka terhadap zaman.
Ia adalah suara hati nurani dunia modern yang tak henti menyuarakan belas kasih dan keadilan sosial.
Melalui hidupnya, Paus Fransiskus menunjukkan bahwa kekuatan spiritual terbesar terletak bukan pada kekuasaan, tetapi pada keberanian untuk mengasihi.