“Prosesi pemakaman yang mengiringi jenazah mendiang Paus akan dilaksanakan dengan (kecepatan) pejalan kaki, agar orang-orang dapat mengucapkan selamat tinggal padanya,” ujar Matteo Bruni, Direktur Kantor Pers Vatikan.
Makam Sederhana, Warisan Mendalam
Sesuai wasiatnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di sebuah makam batu marmer dari wilayah Liguria, tempat asal leluhurnya, Vincenzo Sivori, kakek buyutnya dari garis ayah.
Batu marmer itu kini telah ditempatkan di sebuah ceruk tenang di antara Kapel Salus Populi Romani dan Cappella Sforza, di dalam Basilika Santa Maria Maggiore, gereja pertama dan terbesar di dunia yang didedikasikan untuk Bunda Maria.
Makam itu tampak sederhana, hanya bertuliskan “FRANCISCUS”, nama Paus dalam bahasa Latin serta dihiasi dengan replika salib yang selama ini dikenakan di dadanya, menjadi simbol komitmen spiritual dan pelayanan tanpa pamrih kepada sesama.
Upacara pemakaman ini akan disiarkan secara langsung di berbagai stasiun televisi global.
Namun, pemakaman di dalam basilika akan berlangsung secara tertutup dan khidmat, sesuai harapan mendiang Paus yang dikenal menghindari kemewahan dan lebih memilih kehidupan yang merakyat.
Akan Dihadiri Tokoh Dunia
Sejumlah pemimpin dunia dipastikan akan hadir dalam pemakaman ini, mulai dari Sekjen PBB António Guterres hingga Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva.
Kehadiran mereka mencerminkan penghormatan yang luas terhadap peran Paus Fransiskus dalam mendorong dialog lintas agama, keadilan sosial, dan perdamaian dunia.
Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh reformis yang membawa semangat pembaruan dalam Gereja Katolik.
Baca Juga: Prabowo Pilih Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Muzani Bongkar Alasannya
Ia menjembatani kesenjangan antara tradisi dan realitas zaman modern, menyerukan keadilan untuk kaum miskin, perlindungan lingkungan, dan menjunjung tinggi kasih terhadap sesama tanpa memandang latar belakang.