Kepergian Seorang Pelayan, Bukan Penguasa
Dengan berpulangnya Paus Fransiskus, dunia kehilangan lebih dari sekadar pemimpin gerejawi — dunia kehilangan seorang pelayan sejati, yang sepanjang hidupnya menolak kemewahan dan simbol kekuasaan demi menjalankan pelayanan spiritual yang mendalam.
Bahkan dalam kepergiannya, ia tetap konsisten pada nilai-nilai itu.
Peti jenazahnya tidak akan dihiasi emas atau ornamen mahal, namun akan diiringi oleh doa dan air mata jutaan umat di seluruh dunia, yang melihat sosoknya sebagai jembatan kasih dan pengharapan dalam dunia yang terus bergolak.
Prosesi hari Sabtu nanti akan menjadi penutup perjalanan seorang pria Argentina yang memilih berjalan di jalan sempit dan rendah hati, namun berhasil menginspirasi miliaran hati.
Dunia akan mengenang Paus Fransiskus bukan hanya karena posisinya, tetapi karena keteladanannya.