Di lingkungan partai, Brando sering dipuji karena kedekatannya dengan kader muda dan kemampuannya menggerakkan mesin partai dalam berbagai kesempatan, termasuk pada momentum politik besar seperti pemilu dan pilkada.
Kini, perjalanan Brando Susanto harus terhenti. Namun, semangatnya untuk bekerja tanpa lelah dan dedikasi hingga akhir hayat menjadi warisan berharga bagi rekan-rekannya di PDI Perjuangan.
“Innalillahi wainailaihi rajiun. Selamat jalan Brando, perjuanganmu akan kami lanjutkan,” tutur salah satu kader muda PDI Perjuangan usai acara halal bihalal selesai.
Jenazah Brando rencananya akan disemayamkan di rumah duka kawasan Jakarta Timur sebelum dimakamkan. Para sahabat, kolega, serta warga Jakarta yang mengenalnya diundang untuk memberikan penghormatan terakhir.