“Ini adalah fakta, untuk itu diperlukan tindakan nyata bukan hanya diskusi bukan hanya wacana. Kalau enggak saudara-saudara kita akan menyesal karena anak-anaknya nya mengalami keterpurukan,” tandasnya.
Dedi Mulyadi menyebut ia ingin membenahi dengan baik supaya tidak lagi ada anak-anak dan remaja yang meminta-minta di jalan.
Sebab menurutnya selama ini yang dilakukan kebanyakan adalah diskusi bukan aksi nyata.
Sebagaimana diketahui,perdebatannya Dedi Mulyadi dengan seorang remaja perempuan bernama Aura Cinta soal pelarangan perpisahan anak sekolah.
Aura Cinta sendiri saat ini diketahui telah lulus dari SMAN 1 Cikarang.
Perdebatan itu sebelumnya diunggah di akun YouTube pribadi Kang Dedi Mulyadi.
Dan potongan videonya pun menyebar di media sosial.
Dalam perdebatan tersebut, Dedi mengatakan wisuda atau perpisahan membebani orang tua karena harus membayar.
Dedi Mulyadi berujar bahwa tanpa perpisahan, siswa tidak akan kehilangan kenangan karena kenangan indah di masa sekolah tak hanya kala perpisahan melainkan masa-masa ketika belajar.
Baca Juga: Christopher Kevin Yuwono, Duta GenRe Kota Mojokerto 2025 Terpilih Siap Hadapi Tantangan Digital
"Tanpa perpisahan emang kehilangan kenangan? kenangan indah itu saat proses belajar tiga tahun," kata Dedi Mulyadi.