Konsep Barak Militer Ala Dedi Mulyadi Untuk Remaja yang Bar-bar di Jawa Barat

Selasa, 29 April 2025 | 16:24 WIB
Konsep Barak Militer Ala Dedi Mulyadi Untuk Remaja yang Bar-bar di Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengenakan seragam militer saat retreat di barak TNI. (Tangkapan Layar: Instagram @dedimulyadi71)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menggalakkan program Barak Militer untuk anak-anak remaja yang ada di Jawa Barat.

Menurut Dedi Mulyadi, program barak tersebut dikhususkan bagi anak-anak yang mengalami perilaku bar-bar dan kenakalannya sudah sampai tindak kriminal.

Dedi Mulyadi menilai bahwa masalah anak-anak remaja yang nakal ini sudah seharusnya menjadi tanggung jawab negara.

“Masalah anak-anak remaja yang mengalami perilaku bar-bar atau kenakalan karena usianya yang lagi sangat puber itu tanggung jawab orangtua dan negara,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari instagramnya @dedimulyadi71, Selasa (29/4/25).

“Problem kenakalannya sudah akut sampai pada tindak kriminal, dari mulai penganiayaan bahkan pembunuhan, ini tidak bisa dibiarkan, kita bisa kehilangan 1 generasi,” sambungnya.

Kebijakan Barak militer bagi anak-anak nakal ini menurut penjelasan Dedi adalah untuk mengembalikan jati diri dan pola disiplin pada anak.

“untuk itu kebijakan barak militer bagi anak-anak nakal adalah kebijakan yang bertujuan mengembalikan jati diri anak pada pola disiplin, dan pola perilaku hidup yang sesuai sikap masa remajanya, terarah, memiliki visi dan memiliki masa depan yang baik,” urainya.

Barak Militer disebut sebagai salah satu trobosan bagi orangtua yang selama ini sudah kewalahan menghadapi anaknya.

“Program ini salah satu trobosan, mengingat begitu luasnya perilaku kenakalan yang terjadi pada saat ini, dan begitu beratnya orangtua menghadapi mereka,” sebutnya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Bicara Soal Aura Cinta Dan Remaja : Problemnya Kini Makin Akut Dan Ngeri

“Karena orangtua menegur bukannya diikuti, malah ada ancaman penganiayaan bahkan pembunuhan,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI