Salah satu area terparah adalah kota Neve Shalom, sekitar 24 km barat Yerusalem. Lebih dari 2.500 hektare hutan telah dilalap api. Sembilan orang dilaporkan terluka, dan ribuan lainnya dievakuasi dari kota-kota yang terancam.
Status Darurat Nasional dan Bantuan Internasional
Atas kejadian ini, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menetapkan status darurat nasional dan memobilisasi militer untuk membantu upaya pemadaman.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar menghubungi berbagai negara, termasuk Inggris, Spanyol, Prancis, Swedia, Argentina, hingga Azerbaijan, untuk meminta dukungan dalam bentuk bantuan pemadaman udara dan logistik darurat.
Namun, meskipun langkah-langkah logistik terus diambil, perayaan Hari Kemerdekaan Israel yang sedianya berlangsung pekan ini resmi dibatalkan. Hari yang biasanya penuh kembang api dan parade berubah menjadi pekan penuh asap dan debu.
Reaksi Netizen: “Ini Sudah Pertanda”
Viralnya badai pasir dan kebakaran di Israel memicu gelombang komentar publik yang memandang fenomena ini dari sudut spiritual dan simbolik.
Banyak yang mengaitkannya dengan “peringatan” atau “murka Tuhan”, terutama karena peristiwa ini terjadi bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Israel yang juga menjadi hari peringatan Nakba—tragedi pengusiran besar-besaran warga Palestina pada 1948.
Viralnya badai pasir dan kebakaran besar di Israel memicu gelombang komentar publik yang memandang fenomena ini dari sudut spiritual dan simbolik.
Baca Juga: Serangan Udara Terbaru Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil, Gencatan Senjata Masih Mandek
“Tuhan mengubah hujanmu menjadi debu dan pasir, dan itu akan turun dari langit sampai kamu binasa. (Devarim 28:24),” tulis akun @for****, mengutip kitab suci dengan nada peringatan keras.