Bukan Pertama Kali Bali Blackout, Waktunya Mandiri Dengan Energi Terbarukan?

Sabtu, 03 Mei 2025 | 20:21 WIB
Bukan Pertama Kali Bali Blackout, Waktunya Mandiri Dengan Energi Terbarukan?
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Sistem kelistrikan terpusat yang bertumpu pada energi fossil ini harus ditinggalkan” tambahnya.

Menurutnya cita-cita Bali mandiri energi dari energi terbarukan bisa dilakukan untuk mengantisipasi kelumpuhan yang terjadi seperti kemarin.

Menurutnya Bali sangat mungkin lepas dari ketergantungan energi fosil dengan model pembangkitan listrik yang terpusat.

Center For Community Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana bersama Greenpeace Indonesia menemukan potensi energi surya di Provinsi Bali memiliki yang paling tinggi, yaitu sekitar 98% dari total potensi energi terbarukan yang terdapat di Bali.

Potensi energi matahari di pusat kabupaten/Kota di Bali berkisar antara 4,01-6,13 kWh/m²/hari dengan rata-rata 4,89 kWh/m²/hari.

Bali memiliki iradiasi solar berkisar 1,490 hingga 1,776 kWh/m²/tahun, atau melebihi standar yang diberlakukan di Eropa untuk kelayakan proyek energi surya, yaitu 900 kWh/m²/tahun.

“Total potensi energi surya di Provinsi Bali dapat mencapai 113,436.5 GWh per tahun, di mana jauh melebihi jumlah permintaan energi penduduknya pada tahun 2027, yaitu 10,014 GWh per tahun” paparnya.

Semangat Bali mandiri energi ini juga selaras dengan cita-cita Pemerintah Provinsi Bali harus segera direalisasikan.

Kekuatan kemandirian listrik ini harus bertumpu pada pembangkt energi terbarukan dalam skala komunitas sesuai dengan potensi wilayahnya.

Baca Juga: Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam

Pengembangannya melibatkan pemerintah kabupaten/kota, Desa Adat, Desa Wisata bahkan Banjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI