Kawasan Tanjung Pasir yang dulunya memiliki 1.800 hektare hutan bakau kini menyusut drastis menjadi hanya 91 hektare. Karena itu, aksi ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi tonggak penting dalam penyelamatan salah satu kawasan pesisir paling rentan di Indonesia.
Melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, kegiatan ini diharapkan menjadi contoh nyata sinergi dalam menghadapi krisis iklim dan degradasi lingkungan.

Kegiatan ini melibatkan komunitas Kacupasir (Kampung Curuparis Pesisir) yang menyediakan bibit mangrove, serta masyarakat pesisir yang turun langsung ke lapangan.
Selain penanaman, edukasi soal bahaya sampah plastik terhadap laut juga menjadi bagian dari rangkaian acara, menekankan pentingnya kolaborasi antara konservasi dan kesadaran publik.
Diberitakan sebelumnya, aksi penanaman mangrove di kawasan pesisir Jakarta belum lama ini juga dilakukan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan wakilnya, Rano Karno.
Bahkan, keduanya turut menggandeng Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Penanaman bakau alias mangrove digelar di Hutan Lindung Angke Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (20/4/2025) lalu.
Megawati datang menggunakan kemeja dan celana jins biru dengan kain syal. Sementara, Pramono dan Rano tampak menggunakan pakaian seragam, rompi biru bergambar pohon mangrove bertuliskan "Save our Mangrove".
Dalam kegiatan tersebut, Megawati bersama Pramono dan Rano menanam mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk di area seluas 4,7 hektare.
Baca Juga: Digembleng Tentara, Dedi Mulyadi Sebut Para Siswa Sehat dan Bahagia: Mereka Bukan Anak Nakal Lagi
Seusai melakukan penanaman mangrove, Pramono menyebut Megawati hadir karena memiliki perhatian khusus pada pembudidayaan mangrove yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya mencegah abrasi air laut.