Suara.com - Puasa 10 hari sebelum Idul Adha 2025. merujuk pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yang sangat dianjurkan untuk beribadah, termasuk berpuasa. Dari 10 hari ini, puasa pada tanggal 1–9 Dzulhijjah dianjurkan, dengan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) sebagai yang paling utama.
Jadwal puasa 10 hari sebelum Idul Adha 2025 bergantung pada penetapan resmi oleh pemerintah. Akan tetapi, kita bisa membuat perkiraan jadwal puasa 10 hari sebelum Idul Adha 2025 dengan merujuk pada kalender hari libur nasional yang ditetapkan oleh SKB 3 Menteri. Dilihat dari kalender yang ditetapkan oleh lembaga tersebut, Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh pada Sabtu, 6 Juni 2025.
Maka, 1 Dzulhijjah 1446 H akan jatuh pada Kamis, 29 Mei 2025. Puasa disunnahkan dari Kamis, 29 Mei sampai dengan Jumat, 6 Juni 2026. Itu artinya puasa arafah dilaksanakan pada Jumat, 6 Juni 2025.
Namun, tanggal tersebut masih perkiraan. Pemerintah Indonesia akan menetapkan awal Dzulhijjah melalui sidang isbat berdasarkan rukyatul hilal.
Hukum Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha
Puasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, khususnya tanggal 1–9, hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), terutama pada hari ke-9 (puasa Arafah). Berikut penjelasan hukumnya:
1. Puasa Tanggal 1–8 Dzulhijjah
Puasa tanggal 1-8 Dzulhijjah hukumnya sunnah. Puasa dilakukan sebagai bentuk amal saleh. Amalan ibadah puasa tanggal 1-8 dzulhijjah berdasarkan hadits yang berbunyi, “Tidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah).” (HR. Bukhari)
2. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha, Kapan Puasanya Dimulai?
Puasa arafah sangat dianjurkan, hukum puasa arafah pada 9 dzulhijjah adalah sunnah muakkadah bagi yang tidak sedang wukuf di Arafah. Keutamaan puasa arafah disebutkan dalam hadits riwayat muslim berbunyi, “Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
3. Puasa Hari Ke-10 Dzulhijjah (Idul Adha)
Jika puasa tanggal 1-9 dzulhijjah adalah puasa yang disunnahkan dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw, puasa di hari ke 10 dzulhijjah justru menjadi haram hukumnya. Pada hari ke 10, merayakan hari raya Idul Adha, sehingga dilarang berpuasa. Umat Islam justru dianjurkan untuk memakan daging kurban dan menikmati hari tersebut dengan suka cita.
Niat Puasa Dzulhijjah
Melaksanakan puasa dzulhijjah juga harus didahului dengan bacaan niat. Seperti halnya berpuasa ramadhan, tidak sah puasa kita jika kita tidak melafalkan niat. Berikut adalah kumpulan niat puasa sunnah Dzulhijjah, termasuk puasa Arafah.
1. Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah (Tanggal 1–8 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri Dzulhijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: "Aku niat berpuasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta‘ala."
2. Niat Puasa Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumi ‘Arafah sunnatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: "Aku niat berpuasa pada hari Arafah, sunnah karena Allah Ta‘ala."
Waktu Niat
Waktu terbaik untuk membaca niat puasa dzulhijjah tersebut di atas adalah di malam hari sebelum subuh. Utamakan saat sahur, Anda melafalkan niat tersebut. Meskipun demikian, terkadang kita bisa lupa untuk melafalkan niat, sehingga disarankan untuk melafalkan niat di malam hari sebelum tidur.
Diperbolehkan juga melafalkan niat di siang hari tetapi dengan syarat Anda belum makan dan minum sejak subuh dan tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syarat sah puasa.
Kontributor : Mutaya Saroh