Seperti diketahui, anak-anak zaman sekarang fisiknya tidak sekuat orang-orang zaman dahulu.
Selain meningkatkan kesehatan, dengan berjalan kaki, semangat belajar mereka juga akan meningkat.
Dedi berharap kebijakan ini juga dapat menciptakan generasi muda yang mandiri, sehat dan peduli terhadap lingkungan.
Selain itu, berjalan kaki ke sekolah juga dapat mendidik anak-anak untuk lebih menyayangi lingkungan sekitar mereka.
Imbauan berjalan kaki dan naik sepeda ini dikhususkan bagi anak-anak yang lokasi rumahnya tidak lebih dari 2 km.
Ketika jarak rumahnya lebih dari 2 km, Dedi Mulyadi menyarankan agar diantar oleh orang tuanya, namun Ketika jarak sekolah kurang 1 km, ia disarankan turun dan berjalan kaki.
Tak hanya itu, Dedi juga mengeluarkan kebijakan soal larangan pelajar membawa sepeda motor ke sekolah.
Aturan itu tertuang dalam surat Edaran (SE) nomor 43/PK.03.04/KESRA. Tujuan dikeluarkan SE ini untuk membentuk karakter peserta didik sejak usia dini hingga Pendidikan menengah di Jawa Barat.
Hal ini demi terwujudnya konsep ‘Gapura Panca Waluya’, yaitu karakter Cageur (Sehat), Bageur (Baik), Bener (Benar), Pinter (Pintar) dan Singer (Gesit).
Baca Juga: 7 Produk Skincare Viral TikTok yang Worth It Dibeli Versi Dompet UMR
Namun, aturan ini dikecualikan bagi siswa yang memiliki tempat tinggal di daerah terpencil dengan minimnya transportasi umum dan jarak yang jauh ke sekolah.
Penggunaan sepeda motor menuju ke sekolah dalam kasus ini mendapat toleransi.
Dedi menjelaskan, alasan larangan penggunaan sepeda motor bagi pelajar lantaran mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), sebagaimana menjadi syarat wajib berkendara.
Minta Tak Manjakan Anak
Dedi Mulyadi meminta orang tua agar tidak memanjakan anaknya.
Menurut Dedi Mulyadi, anak Jawa Barat harus bangun pagi dan jalan kaki.