Setelah Mangapul, Giliran Erintuah Damanik Divonis 7 Tahun Penjara Terkait Vonis Bebas Ronald Tannur

Kamis, 08 Mei 2025 | 18:47 WIB
Setelah Mangapul, Giliran Erintuah Damanik Divonis 7 Tahun Penjara Terkait Vonis Bebas Ronald Tannur
Terdakwa Erintuah Damanik dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta. [ANTARA/Agatha Olivia Victoria]

Suara.com - Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis 7 tahun penjara untuk hakim Pengadilan Negeri Surabaya Erintuah Damanik

Dia dinyatakan bersalah dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi setelah memberikan vonis bebas kepada Gregorius Ronald Tannur dalam perkara dugaan penganiayaan hingga tewas Dini Sera Afrianti.

"Menjatuhkan pidana kepada oleh karena itu terdakwa selama 7 tahun penjara," kata hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 8 Mei 2025.

Vonis hakim untuk Erintuah jauh lebih rendah dari tuntutan yang disampaikan jaksa penuntut umum (JPU). Sebelumnya, JPU menuntut Erintuah dijatuhi tuntutan selama 9 tahun penjara.

Adapun tiga terdakwa kasus dugaan suap dan gratifikasi hakim Pengadilan Negeri Surabaya yakni Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo.

Sebagai informasi, jaksa mendakwa mantan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul lantaran menerima uang tunai sebesar Rp 1 miliar dan SGD 308 ribu.

Hal tersebut disampaikan jaksa dalam sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Uang tersebut diduga mereka terima dari ibu terpidana kasus pembunuhan yang dilakukan Gregorius Ronald Tannur, Meirizka Widjaja Tannur dan penasihat hukumnya, Lisa Rachmat.

"Uang tunai sebesar SGD48 ribu dari Meirizka Widjaja Tannur dan Lisa Rachmat yang diterima oleh Terdakwa Erintuah Damanik,” kata jaksa, Selasa 24 Desember 2024.

Baca Juga: TOK! Hakim Mangapul yang Bebaskan Ronald Tannur Divonis 7 Tahun Penjara

Kemudian, Merizka dan Lisa juga memberikan uang sebesar SGD140 ribu dengan pembagian masing-masing SGD38 ribu untuk Erintuah, SGD36 ribu untuk Mangapul, SGD36 ribu untuk Heru, dan SGD 30 ribu sisanya disimpan oleh Erintuah.

"Pada awal bulan Juni 2024 bertempat di Gerai Dunkin Donuts Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Terdakwa Erintuah Damanik menerima uang sejumlah SGD140 ribu dengan pecahan SGD 1.000 dari Lisa Rachmat," ungkap jaksa.

Setelahnya, ketiga hakim tersebut membuat kesepakatan perihal pembagian uang di ruang kerja Pengadilan Negeri Surabaya.

"Pada akhir Juni 2024 bertempat di Gerai Dunkin Donuts Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Terdakwa Erintuah Damanik menerima lagi uang sebesar SGD48 ribu dari Lisa Rachmat," ucap jaksa.

Petugas menggiring Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Erintuah Damanik (tengah) saat akan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi di Jakarta, Selasa (5/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas menggiring Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Erintuah Damanik (tengah) saat akan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi di Jakarta, Selasa (5/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Selanjutnya, jaksa juga menyebut Heru menerima uang sebanyak Rp1 miliar dan SGD120 ribu dari Meirizka dan Lisa.

Vonis Bebas

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI