Bukan sekadar ajakan. Ia menunjukkan contoh.
Paus Leo XIV juga mewaspadai bahaya kemajuan teknologi yang tidak disertai kesadaran moral. Ia mengingatkan: tanpa arah etis, teknologi bisa membawa kehancuran. Bagi Leo XIV, perkembangan ilmu pengetahuan harus disandingkan dengan prinsip-prinsip keadilan ekologis.
Ia ingin gereja tidak hanya berkhotbah. Tapi bergerak. Ia menyerukan transisi dari “kata-kata ke tindakan.”
Ia juga menekankan pentingnya Doktrin Sosial Gereja sebagai fondasi untuk menghadapi tantangan krisis iklim.
Pemilihan nama "Leo" bukan tanpa makna. Paus Leo XIII—tokoh yang pernah mengeluarkan Rerum Novarum, ensiklik tentang hak-hak buruh dan keadilan sosial—adalah simbol keberpihakan gereja pada rakyat. Kini, Leo XIV tampaknya ingin melanjutkan warisan itu.
Di tangan Paus Leo XIV, Gereja Katolik berpotensi menjadi kekuatan moral global dalam isu lingkungan. Tidak hanya membela yang lemah, tetapi juga membela bumi sebagai rumah bersama.
Disambut pemimpin Eropa
Dari berbagai penjuru Eropa, para pemimpin negara langsung menyampaikan ucapan selamat. Selain itu, mereka juga menitipkan harapan akan perdamaian, keadilan, dan persatuan dunia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pemilihan ini sebagai “momen bersejarah” bagi Gereja Katolik.
Baca Juga: Kenapa Paus Baru Pakai Nama Pope Leo XIV?
Lewat platform X, ia mengirimkan pesan persaudaraan dan doa agar masa kepausan yang baru ini dipenuhi oleh kedamaian.