Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri dan Ketum PBNU: Evaluasi Program atau Bahas Agenda Rahasia?

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:36 WIB
Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri dan Ketum PBNU: Evaluasi Program atau Bahas Agenda Rahasia?
Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan menterinya di Istana negara, Selasa 24 Juni 2025 sore. (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan berinisiatif menteri di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 24 Juni 2025 sore ini.

Selain menteri, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf juga hadir.

Hal tersebut diketahui melalui kedatangan Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK) Aris Marsudiyanto di komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Sebelumnya, tiba lebih dulu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto.

Aris mengatakan kehadirannya untuk mendampingi kepala negara dalam agenda di Istana.

Ia menyampaikan Prabowo memang kerap melakukan sejumlah agenda dengan anggota kabinet, termasuk dalam rangka evaluasi terhadap program-program pemerintah.

"Ya macam-macam ya untuk evaluasi setiap saat, ya para menteri saya mendampingi ya oke. Kalau dari ini, kalau tidak salah dari Mendikti ya, setiap hari kita evaluasi perbaikan-perbaikan terus," tutur Aris, Selasa 24 Juni 2025.

"Jadi Sabtu, Minggu pun pak presiden nonstop bekerja, para menteri juga setiap saat, nonstop, hari libur pun bekerja," ujarnya.

Aris mengaku tidak tahu persis apa yang akan menjadi pembahasan dalam rapat sore ini.

Baca Juga: Awan Gelap Selimuti Ekonomi RI, Prabowo Bisa Apa?

"Mungkin ada dua agenda juga nanti setelah keluar baru saya bisa bicara," kata Aris.

Sementara saat ditanya, apakah akan kembali membahas Sekolah Garuda maupun Sekolah Rakyat, Aris menegaskan kedua hal tersebut sudah dibahas dalam rapat di Kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin kemarin.

"Ya mungkin sudah disampaikan sama Wamendikti sama Mendikdasmen untuk Sekolah Rakyat mungkin bulan Juli ya akan di-launching. Banyak kurang lebih sekitar 200 mungkin ya itu sekolah rakyat, itu sifatnya boarding school kemudian sekolah Garuda nanti mungkin menteri yg terkait aja yg lebih enak ya," kata Aris.

Terpisah, Mendiktisaintek Brian yang juga hadir di Istana Negara, tidak menjawab detail saat ditanya akan membahas soal apa.

"Belum tahu, nanti ya," kata Brian.

Sementara itu, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan kedatangannya ke Istana untuk melaporkan sejumlah kegiatan berkaitan dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI