Kegagalan sistem pertahanan AS dan serangan Houthi ini berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut di Timur Tengah. Israel, yang selama ini mengandalkan superioritas teknologi militernya, kini menghadapi tantangan baru dari kelompok bersenjata yang terus meningkatkan kemampuan serangannya.
Di sisi lain, Amerika Serikat mungkin akan menghadapi tekanan untuk mengevaluasi efektivitas sistem THAAD, terutama setelah investasi besar-besaran dalam pengembangan pertahanan rudal. Kegagalan berulang dapat memengaruhi kepercayaan sekutu AS terhadap kemampuan proteksi yang ditawarkan.
Insiden terbaru ini menggarisbawahi kerentanan sistem pertahanan mutakhir di tengah evolusi ancaman militer. Dengan kelompok seperti Houthi yang kini memiliki akses ke rudal balistik dan hipersonik, stabilitas keamanan di Timur Tengah semakin tidak pasti. Israel dan AS kini dituntut untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna memperkuat pertahanan udara mereka sebelum serangan-serangan serupa terulang dengan konsekuensi yang lebih parah.