Suara.com - Duka mendalam masih menyelimuti masyarakat Bengkulu menyusul insiden tenggelamnya kapal wisata Tiga Putra di perairan Pantai Malabero, Kota Bengkulu, yang terjadi pada Minggu (11/5).
Tragedi tersebut kini menelan korban jiwa kedelapan, yakni Silvia Alvionita (27), warga Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Silvia sempat menjadi korban yang paling mendapat perhatian setelah berhasil dievakuasi dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.
Ia dirawat intensif di ruang ICU selama beberapa jam.
Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Minggu malam, sekitar pukul 20.30 WIB.
"Ya benar, korban meninggal sekitar jam 20.30 malam tadi," ujar Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu, dr. Debby, saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (13/5).
Ia menjelaskan bahwa Silvia sejak awal sudah tidak sadarkan diri saat dievakuasi dari lokasi kejadian.
"Kondisinya memang sudah sangat kritis sejak dibawa ke rumah sakit. Kami sudah melakukan penanganan maksimal, namun Tuhan berkehendak lain."
Kabar duka ini menambah panjang daftar korban tewas dalam tragedi memilukan yang mengguncang akhir pekan warga Bengkulu.
Baca Juga: 7 Fakta Tragedi Kapal Wisata Karam dari Pulau Tikus Bengkulu: 7 Orang Diperiksa
Kapal wisata Tiga Putra, yang diduga kelebihan muatan dan tidak dilengkapi standar keselamatan memadai, tenggelam saat sedang membawa puluhan wisatawan lokal yang tengah menikmati libur akhir pekan.
Pihak berwenang, termasuk Basarnas, TNI, Polairud, dan tim medis, terus melakukan upaya pencarian korban hilang dan pendalaman penyebab kejadian.
Beberapa saksi mata menyebutkan, kapal terlihat oleng sebelum akhirnya terbalik akibat diterjang ombak besar. Banyak penumpang yang tidak mengenakan pelampung, sehingga menyulitkan proses evakuasi.
Silvia diketahui tengah berlibur bersama teman-temannya.
Menurut informasi keluarga, ia merupakan pribadi yang ceria dan aktif di kegiatan sosial. Kepergiannya yang tiba-tiba menyisakan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tapi juga teman-teman dekatnya.
Sementara itu, aparat kepolisian telah memeriksa pemilik kapal dan sejumlah saksi lainnya untuk mengungkap dugaan kelalaian dalam operasional kapal wisata tersebut.