Pihak berwenang, termasuk Basarnas, TNI, Polairud, dan tim medis, terus melakukan upaya pencarian korban hilang dan pendalaman penyebab kejadian.
Beberapa saksi mata menyebutkan, kapal terlihat oleng sebelum akhirnya terbalik akibat diterjang ombak besar. Banyak penumpang yang tidak mengenakan pelampung, sehingga menyulitkan proses evakuasi.
Silvia diketahui tengah berlibur bersama teman-temannya.
Menurut informasi keluarga, ia merupakan pribadi yang ceria dan aktif di kegiatan sosial. Kepergiannya yang tiba-tiba menyisakan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tapi juga teman-teman dekatnya.
Sementara itu, aparat kepolisian telah memeriksa pemilik kapal dan sejumlah saksi lainnya untuk mengungkap dugaan kelalaian dalam operasional kapal wisata tersebut.
Polisi juga tengah menelusuri izin operasi kapal dan standar keamanan yang diterapkan.
Gubernur Bengkulu dan Wali Kota Bengkulu menyampaikan belasungkawa dan menginstruksikan agar pengawasan terhadap layanan wisata air ditingkatkan.
“Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang. Semua kapal wisata wajib memenuhi standar keselamatan,” tegas seorang pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Bengkulu kini berkabung, dan tragedi ini menjadi momentum penting untuk membenahi keselamatan wisata bahari di wilayah tersebut.
Baca Juga: 7 Fakta Tragedi Kapal Wisata Karam dari Pulau Tikus Bengkulu: 7 Orang Diperiksa
Dengan demikian, total korban tewas dalam insiden tersebut menjadi delapan orang. Sebelumnya, tujuh korban telah dikonfirmasi meninggal dunia, yakni: